<p>Peter Woo</p>
Industri

Demonstrasi 10 Minggu, Harta Salah Satu Orang Terkaya di Hong Kong Menyusut Rp14 Triliun

  • Aksi demonstrasi di Hong Kong yang telah terjadi dalam 10 minggu terakhir telah mengakibatkan jalan-jalan ditutup, volatilitas di pasar saham, dan mengganggu penerbangan di bandara. Semua ini  mau tidak mau mengganggu ekonomi daerah semi otonom China tersebut. Bahkan Peter Woo, salah satu orang terkaya di Hong Kong dilaporkan kehilangan US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun […]

Industri

Amirudin Zuhri

Aksi demonstrasi di Hong Kong yang telah terjadi dalam 10 minggu terakhir telah mengakibatkan jalan-jalan ditutup, volatilitas di pasar saham, dan mengganggu penerbangan di bandara. Semua ini  mau tidak mau mengganggu ekonomi daerah semi otonom China tersebut.

Bahkan Peter Woo, salah satu orang terkaya di Hong Kong dilaporkan kehilangan US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun dalam kurun waktu tersebut. Miliarder pengembang real estate ini pun bergabung dengan para konglomerat yang mengimbau agar aksi segera diakhiri.

“Sudah waktunya untuk berpikir secara mendalam,” kata Woo, mantan ketua pengembang real estate Wheelock and Co dalam tulisannya di Jurnal Ekonomi Hong Kong 12 Agustus dan dikutip Bloomberg. “Melawan RUU ekstradisi adalah ‘pohon besar’ dari gerakan ini. Seruan besar ini telah diterima oleh pemerintah, sehingga pohon ini tumbang. ”

Menurut Bloomberg, lebih dari US$ 1 miliar telah dihapuskan dari kekayaan pribadi Woo sejak protes dimulai. Woo sekarang memiliki kekayaan senilai US$11 miliar atau sekitar Rp157 triliun. Menurut Bloomberg Billionaire Index, Woo adalah orang terkaya kedelapan di Hong Kong.

Swire Pacific, pemilik maskapai Cathay Pacific – pembawa bendera Hong Kong – juga merilis pernyataan pada 13 Agustus yang menyerukan diakhirinya “kegiatan ilegal dan perilaku kekerasan.”

“Swire Pacific sangat prihatin dengan kekerasan dan gangguan yang sedang berlangsung yang berdampak pada Hong Kong,” kata konglomerat yang bermarkas di Hong Kong itu dalam pernyataannya.

Perusahaan juga mengatakan mendukung penegakan hukum dalam upaya mereka untuk memulihkan hukum dan ketertiban.”

Pengembang real-estate yang dijalankan oleh keluarga terkaya ketiga di Asia, Kwoks, juga menyerukan diakhirinya kerusuhan. “Serangkaian tindakan kekerasan baru-baru ini untuk menantang supremasi hukum telah merusak ekonomi Hong Kong dan secara serius mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga negara,” Sun Hung Kai Properties mengatakan dalam sebuah pernyataan, menurut sebuah terjemahan oleh Bloomberg. Keluarga Kwok memiliki kekayaan US$ 40,4 miliar, menurut Forbes.

Kekayaan bersih para miliarder Hong Kong sangat sensitif terhadap volatilitas pasar. Pada tahun 2018, populasi dengan nilai kekayaan tinggi di Hong Kong mengalami penurunan kekayaan kolektif paling tajam di kawasan mana pun di seluruh dunia, menurut perusahaan konsultan teknologi Prancis Capgemini. Kekayaan bersih dari penduduk terkaya Hong Kong turun 13% pada 2018, dibandingkan dengan rata-rata global 3%, menurut Capgemini.

Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Hong Kong mulai Juli karena RUU ekstradisi dengan China daratan tetapi sejak itu telah memperluas fokus mereka pada tindakan polisi dan sistem demokrasi mereka. Para pengunjuk rasa memblokir pintu keberangkatan di bandara Hong Kong pada 13 Agustus, menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan.