Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Negara Indonesia (BNI) di kawasan SCBD, Jakarta, Jum'at, 11 Maret 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Deretan Broker yang Curi Start di Saham BBNI Jelang Rilis Kinerja 2024

  • Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham BBNI terpantau melesat 2,60% ke level Rp4.740 per saham, yang mencerminkan kenaikan 13,13% selama satu minggu terakhir.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Sejumlah broker terpantau telah mengambil ancang-ancang mengakumulasi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjelang rilis kinerja keuangan 2024 pada Rabu, 22 Januari 2025, besok. Analis memprediksi bahwa saham yang memiliki logo warna oranye ini bakal mencatatkan kenaikan laba bersih. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham BBNI terpantau melesat 2,60% ke level Rp4.740 per saham, yang mencerminkan kenaikan 13,13% selama satu minggu terakhir. Selain sentiment proyeksi kinerja yang apik, tren positif dalam saham ini juga didorong pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia menjadi 5,75%. 

Sementara itu, pada perdagangan tadi, berdasarkan data Stockbit Sekuritas, saham BBNI telah dibelanjakan investor mencapai 960,09 ribu lot dengan nilai transaksi mencapai Rp456,64 miliar. Di samping itu, total net buy asing di saham ini mencapai Rp233 miliar. 

Namun, net sell asing masih cukup besar, yakni sebesar Rp265 miliar, menghasilkan net foreign sell sekitar Rp31,6 miliar. Meski demikian, akumulasi pembelian dari investor lokal mampu mempertahankan momentum positif saham ini.

Dari sisi broker, Macquarie Sekuritas tercatat menjadi perusahaan paling aktif dalam memborong saham BBNI menjelang rilis kinerja keuangan. Perusahaan dengan kode broker RX ini mengakumulasi saham ini sebesar Rp63,8 miliar. Tidak ketinggalan, Sinarmas Sekuritas dan CLSA Sekuritas juga menimbun saham ini masing-masing di angka Rp18,8 miliar dan Rp16,5 miliar.

Sementara itu, jika dihitung mundur sejak tanggal 15 Janurari 2025, bersamaan dengan pengumuman pemangkasan suku bunga, Macquarie Sekuritas telah mengakumulasi saham ini sebanyak Rp169 miliar. Selanjutnya ada UBS Sekuritas dan Trimegah Sekuritas yang masing-masing memborong saham ini sebesar Rp84,9 miliar dan Rp20,4 miliar.

Prediksi Kinerja dan Prospek Saham

Berdasarkan konsensus analis Bloomberg, emiten perbankan plat merah berkodekan BBNI ini bakal mencetak kinerja impresif baik pendapatan dan laba bersih. Dari sisi pendapatan. Bank tersebut bakala mencetak pendapatan sebesar Rp63,88 triliun hingga akhir Desember 2024.

Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan capaian Desember 2023 sebesar Rp62,75 triliun. Sementara itu, laba bersih BNI diproyeksikan meningkat menjadi Rp22,09 triliun pada akhir 2024, dibandingkan dengan Rp20,9 triliun pada 2023.

Sebagai gambaran, hingga November 2024, BBNI sukses mencatatkan laba bersih individual sebesar Rp19,81 triliun, naik 4,03% dari Rp19,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Bank pelat merah ini juga berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp739,54 triliun, tumbuh dua digit sebesar 10,96% dari Rp666,5 triliun pada November 2023.

Dari sisi aset, BBNI mencatat pertumbuhan 9,83% sedara year-on-year (YoY), sehingga total aset mencapai Rp1.072,63 triliun. Dalam hal pendanaan, BNI menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp783,78 triliun, tumbuh 6,99% secara tahunan. 

Lebih lanjut, komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) BBNI mencapai 71,37% dari total DPK, dengan nilai Rp559,35 triliun, naik 11,08% secara tahunan dari Rp503,55 triliun.

Terkait prospek saham BBNI, konsensus analis Bloomberg memberikan proyeksi positif. Dari 35 analis, sebanyak 29 merekomendasikan beli, sementara 6 lainnya merekomendasikan hold. Target harga rata-rata saham BBNI diproyeksikan sebesar Rp6.158,52.