Deretan Negara yang Paling Banyak Konsumsi Junk Food, Ada Indonesia?
Gaya Hidup

Deretan Negara yang Paling Banyak Konsumsi Junk Food, Ada Indonesia?

  • Saat ini banyak junk food atau makanan cepat saji yang ditawarkan oleh restoran cepat saji yang bercita rasa gurih, mudah dicerna, dan harganya murah. Berikut negara yang penduduknya paling banyak konsumsi junk food.
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Di dunia yang berjalan dengan cepat dan terus berubah ini, ternyata membuat semakin banyak orang tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan dan menikmati makanan seperti dulu. Semua orang mencoba untuk mengonsumsi makanan sambil bekerja sehingga tidak ada waktu luang yang terbuang dengan percuma.

Tidak mengherankan jika saat ini banyak junk food atau makanan cepat saji yang ditawarkan oleh restoran cepat saji yang bercita rasa gurih, mudah dicerna, dan harganya murah. Berikut negara yang penduduknya paling banyak konsumsi junk food.

Amerika Serikat

Amerika Serikat merupakan negara dengan pendudukan yang mengonsumsi makanan cepat saji paling banyak di dunia. Di negara ini, burger adalah bentuk makanan cepat saji yang paling populer. Terlepas dari upaya perusahaan makanan cepat saji untuk menawarkan menu yang lebih sehat, industri ini tetap masih disalahkan atas meningkatnya kebiasaan makan yang tidak sehat serta peningkatan tingkat obesitas. 

Prancis

Orang-orang Prancis dikenal dengan cara makannya yang mewah, berkelas, dan mahal. Namun, seperti yang dilansir dari laman The Richest, saat ini Prancis mengalami ledakan besar dalam konsumsi makanan cepat saji, bahkan telah melampaui penjualan keseluruhan restoran tradisional di negara tersebut. Diketahui, hal ini disebabkan karena orang Prancis saat ini sering makan sendiri dan jam makan siangnya mulai berkurang.

Kanada

Perusahaan makanan cepat saji terkemuka di Kanada adalah Tim Hortons. Posisi Tim Hortons disusul McDonald’s dan Subway. Makanan junk food favorit Kanada adalah burger, ayam, dan es krim.

Britania Raya

Britania Raya atau United Kingdom termasuk dalam salah satu negara yang penduduknya paling banyak mengonsumsi makanan cepat saji. Oleh karena adanya kekhawatiran soal kesehatan penduduk UK, sejumlah perusahaan makanan mulai menandatangani perjanjian Kesepakatan Tanggung Jawab Kesehatan Masyarakat, agar perusahaan tersebut merilis informasi kalori dari semua produk makanannya di papan menu mereka.

Korea Selatan

Ketidakpastian krisis ekonomi memaksa banyak orang korea mencari pilihan makanan yang lebih murah, di mana industri makanan cepat saji menjadi industri yang paling diuntungkan di sektor jasa makanan. 

Jepang

Sektor makanan cepat saji merupakan salah satu industri yang mengalami pertumbuhan positif pasca gempa tahun 2011. Konsumen mulai mengurangi jumlah energi yang digunakan di rumah dan mencari cara untuk mengganti makanan yang dimasak di rumah dengan memilih mengonsumsi makanan dari restoran cepat saji.

Austria

Konsumsi makanan cepat saji di Austria meningkat pesat pada tahun 2008 selama puncak krisis ekonomi, ketika konsumen mulai beralih dari restoran yang menyajikan layanan lengkap ke makanan cepat saji.