RUPS PT Provident Investasi Bersama Tbk setujui buyback saham sebanyak 103.950.000 lembar.
Korporasi

Devin Antonio Jadi Presdir MBMA, Provident Investasi (PALM) Angkat Direktur Investasi Baru

  • Devin digantikan oleh Ellen karena dirinya telah menjabat sebagai presiden direktur di PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) melakukan pergantian direktur Investasi dan Portofolio dari Devin Antonio menjadi Ellen Kartika.

Devin digantikan oleh Ellen karena dirinya telah menjabat sebagai presiden direktur di PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Menurut Presiden Direktur PALM Tri Boewono, perubahan komposisi dewan direksi ini dapat mendukung strategi perseroan dalam mencari dan mengeksekusi peluang investasi di masa mendatang demi pertumbuhan kinerja.

Keputusan perombakan dewan direksi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & LB) PALM yang diselenggarakan Rabu, 21 Juni 2023, di Jakarta.

Ellen mengatakan, setelah ia menjabat sebagai direktur Investasi dan Portofolio, dirinya akan terus mencari perusahaan dengan prospek, kinerja, dan peluang yang dinilai dapat melancarkan target perseroan.

"Sebagai perusahaan investasi, kita akan mencari prospek-prospek perusahaan, ataupun perusahaan yang sekarang pun kita monitor terus kinerjanya. Kalau bagus ada kemungkinan tambah atau stay, yang pasti kita monitor terus," ujar Ellen menjawab pertanyaan wartawan seusai konferensi pers, Rabu, 21 Juni 2023.

Ellen pun mengatakan bahwa ia optimistis dapat menjalankan kewajibannya sebagai direktur Investasi dan Portofolio di PALM, apalagi perseroan sendiri fokus kepada investasi dengan jangka menengah ke panjang.

Berhubung nilai aset perseroan dinilai dari harga saham yang sedang tercatat di pasar, tentunya wajar saja jika adanya fluktuasi. "Kita tidak khawatir karena untuk jangka panjang, ini investasinya bagus," tambah Ellen.

Aksi Korporasi

Ia pun menyebutkan bahwa PALM sendiri kini tengah melirik perusahaan-perusahaan yang berkutat di sektor sumber daya alam yang khususnya berhubungan dengan energi baru terbarukan, media telekomunikasi, teknologi, dan logistik pergudangan.

Sebagai informasi, pada RUPST dan LB yang diselenggarakan hari ini, PALM juga menetapkan kesepakatan pembelian kembali saham alias buyback sebanyak 103,95 juta lembar.

Presiden Direktur PALM Tri Boewono mengatakan bahwa aksi buyback saham tersebut dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur perodalan yang lebih efisien untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

"Kami berkeyakinan bahwa buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan. Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan," ujar Tri.

Dalam aksi buyback ini, perseroan akan membeli sebanyak-banyaknya 103.950.000 lembar saham atau setara 1,46% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan anggaran Rp80,66 miliar. Periode buyback saham mulai dilaksanakan dari 21 Juni 2023 sampai dengan 20 Juni 2024.

Saat dikonfirmasi TrenAsia.com seusai konferensi pers, Tri mengatakan bahwa untuk target harga perlembarnya, nominalnya kira-kira disesuaikan dengan anggaran yang disediakan dan sudah diumumkan melalui keterbukaan informasi.

Disampaikan pula oleh Tri, untuk tahun ini PALM akan fokus berinvestasi kepada perusahaan-perusahaan terbuka yang bergerak di sektor sumber daya alam, energi baru terbarukan (EBT), teknologi, media dan telekomunikasi, serta logistik pergudangan.

Dalam memilih portofolio, PALM akan mempertimbangkan kinerja, prospek, peluang, dan potensi pasar ke depannya. Jika ketiga aspek tersebut terpenuhi, perseroan akan meminta rekomendasi dari Komite Investasi untuk melakukan eksekusi.

Untuk mengeksekusi investasi, PALM mengalokasikan sekitar 57% dana dari hasil penerbitan obligasi yang totalnya mencapai Rp1,5 triliun.

PALM sendiri telah menerbitkan obligasi dalam dua tahap, yakni pada 28 Maret 2023, yaitu Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar yang terbagi dalam dua seri.

Seri A senilai Rp268 miliar dengan bunga 6,75% untuk tenor 370 hari kalender, sedangkan Seri B senilai Rp482 miliar dengan bunga 8,5% untuk tenor tiga tahun.

Kemudian, pada 7 Juni 2023, PALM kembali menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar yang juga dirilis dalam dua seri.

Seri senilai Rp321 miliar dengan bunga 6,75% untuk tenor 370 hari dan Seri B senilai Rp429 miliar dengan bunga 8,5% untuk tenor tiga tahun.

Optimalisasi Investasi

Tri menyampaikan pula bahwa PALM akan mengoptimalkan investasi pada perusahaan atau sektor bisnis yang sudah terukur dan memiliki prospek positif ke depannya.

Oleh karena itulah perseroan saat ini fokus untuk berinvestasi kepada perusahaan terbuka karena memudahkan bagi PALM untuk menganalisis kinerja, prospek, dan peluang portofolio ke depannya.

"Namun, ke depannya perseroan tidak menutup kemungkinan untuk berinvetasi di perusahaan yang belum terdaftar di bursa atau non-listed asal terukur dan prudent," kata Tri.

Untu diketahui, per Maret 2023, PALM telah mencatatkan portofolionya di MDKA sebanyak 1.347.254.738 lembar saham dengan harga perolehan Rp512 perlembar saham dan total nilai wajar investasi Rp5,64 triliun.

Kemudian, PALM berinvestasi ekuitas di emiten properti logistik PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sejumlah 1.252.525.300 lembar saham dengan harga perolehan Rp495 perlembar dan nilai wajar Rp586,18 miliar.

PALM juga berinvestasi ekuitas di Giyanti Time Limited, perusahaan investment fund, sebanyak 7.024,3 lembar saham dengan harga perolehan Rp14,3 juta atau setara US$1.001,4 perlembar dan bernilai wajar investasi Rp111,04 miliar.