Jajaran direksi PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menyampaikan laporan kinerja kuartal I-2023 dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023.
Korporasi

Di 3 Bulan Pertama 2023, Nilai Investasi PALM Alami Kenaikan Rp700 Miliar dari Kuartal Akhir 2022

  • Direktur Investasi dan Portofolio PALM Ellen Kartika menyampaikan, nilai investasi perseroan per-31 Maret 2023 mencapai Rp6,3 triliun.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Pada tiga bulan pertama tahun 2023 PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM), emiten di bawah naungan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), mencatat kenaikan nilai investasi sebesar Rp700 miliar dari yang tercatat pada kuartal akhir 2022.

Pada konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & LB) yang diselenggarakan Rabu, 21 Juni 2023, jajaran direksi PALM mengumumkan kinerja perseroan pada kuartal I-2023.

Direktur Investasi dan Portofolio PALM Ellen Kartika menyampaikan, nilai investasi perseroan per-31 Maret 2023 mencapai Rp6,3 triliun.

Jika dibandingkan dengan angka yang tercatat pada kuartal IV-2022 sebesar Rp5,6 triliun, nilai investasi PALM mengalami kenaikan 12% secara quarter-on-quarter (qoq).

Dengan perkembangan tersebut, aset PALM pun berada di angka Rp6,56 triliun pada akhir kuartal I-2023 atau meningkat 14% dari Rp5,7 triliun pada kuartal IV-2022.

Sementara itu, liabilitas PALM tercatat sebesar Rp750,62 miliar pada kuartal I-2023, meningkat drastis dengan kenaikan hingga 31.085% dari Rp2,4 miliar pada akhir 2022.

Kendati demikian, dengan nilai investasi yang alami peningkatan, ekuitas perseroan tetap mengalami pertumbuhan sebesar 1% dari Rp5,7 triliun menjadi Rp5,8 triliun.

Pada kuartal pertama tahun ini pun PALM memiliki portofolio baru di properti logistik, tepatnya di PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) dengan jumlah saham sebanyak 1,25 miliar lembar, harga perolehan Rp495,9 perlembar, dan nilai wajar investasi mencapai Rp586,18 miliar.

Perseroan pun masih mempertahankan portofolionya di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan Giyanti Time Limited yang tercatat sebagai portofolio PALM pada akhir 2022.

Per-31 Maret 2023, investasi di MDKA tercatat sebanyak 1,34 miliar lembar saham dengan harga perolehan Rp512,53 perlembar dan nilai wajar investasi Rp5,64 triliun.

Kemudian, investasi di Giyanti tercatat sebanyak 7.024,3 lembar saham dengan harga perolehan Rp14.333,97 perlembar dan nilai wajar investasi sebesar Rp111,04 miliar.

Ellen mengatakan, pencapaian positif dalam pertumbuhan aset ini mengindikasikan strategi efektif yang diimplementasikan PALM selama ini.

"Kami akan terus menjalankan strategi ini untuk memaksimalkan peluang yang cukup besar di masa mendatang untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan," ujar Ellen.

Walaupun laba bersih PALM mengalami penurunan 95% secara year-on-year (yoy) dari Rp886 miliar menjadi Rp47,9 miliar, namun Ellen mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang bergerak di bidang investasi, khususnya untuk jangka menengah panjang, nilai investasi adalah segmen ikhtisar keuangan yang lebih menjadi perhatian ketimbang laba bersih.

Dengan demikian, perseroan menilai bahwa pencapaian yang ditorehkan pada kuartal pertama tahun ini masih bisa dikatakan sebagai indikasi kinerja yang positif.

Disampaikan oleh Ellen, setelah ia menjabat sebagai direktur Investasi dan Portofolio, dirinya akan terus mencari perusahaan dengan prospek, kinerja, dan peluang yang dinilai dapat melancarkan target perseroan.

"Sebagai perusahaan investasi, kita akan mencari prospek-prospek perusahaan, ataupun perusahaan yang sekarang pun kita monitor terus kinerjanya. Kalau bagus ada kemungkinan tambah atau stay, yang pasti kita monitor terus," ujar Ellen menjawab pertanyaan wartawan seusai konferensi pers.

Ellen pun mengatakan bahwa ia optimis dapat menjalankan kewajibannya sebagai direktur Investasi dan Portofolio di PALM, apalagi perseroan sendiri fokus kepada investasi dengan jangka menengah ke panjang.

Berhubung nilai aset perseroan dinilai dari harga saham yang sedang tercatat di pasar, tentunya wajar saja jika adanya fluktuasi.

"Kita tidak khawatir karena untuk jangka panjang, ini investasinya bagus," tambah Ellen.

Ia pun menyebutkan bahwa PALM sendiri kini tengah melirik perusahaan-perusahaan yang berkutat di sektor sumber daya alam yang khususnya berhubungan dengan energi baru terbarukan, media telekomunikasi, teknologi, dan logistik pergudangan.

Sebagai informasi, pada RUPST dan LB yang diselenggarakan hari ini, PALM juga menetapkan kesepakatan pembelian kembali saham alias buyback sebanyak 103,95 juta lembar.

Presiden Direktur PALM Tri Boewono mengatakan bahwa aksi buyback saham tersebut dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur perodalan yang lebih efisien untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

"Kami berkeyakinan bahwa buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan. Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan," ujar Tri.

Dalam aksi buyback ini, perseroan akan membeli sebanyak-banyaknya 103.950.000 lembar saham atau setara 1,46% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan anggaran Rp80,66 miliar. Periode byback saham mulai dilaksanakan dari 21 Juni 2023 sampai dengan 20 Juni 2024.

Saat dikonfirmasi TrenAsia seusai konferensi pers, Tri mengatakan bahwa untuk target harga perlembarnya, nominalnya kira-kira disesuaikan dengan anggaran yang disediakan dan sudah diumumkan melalui keterbukaan informasi.

RUPS pun menyetujui pengangkatan Ellen Kartika menggantikan posisi Devin Antonio sebagai direktur Investasi dan Portofolio.

Pergantian itu dilaksanakan karena Devin kini menjabat sebagai presiden direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Perubahan komposisi ini dikatakan Tri akan mendukung strategi perseroan dalam mencari dan mengeksekusi peluang investasi di masa mendatang demi pertumbuhan kinerja PALM.

Disampaikan pula oleh Tri, untuk tahun ini PALM akan fokus berinvestasi kepada perusahaan-perusahaan terbuka yang bergerak di sektor sumber daya alam, energi baru terbarukan (EBT), teknologi, media dan telekomunikasi, serta logistik pergudangan.

Disampaikan pula oleh Tri, untuk tahun ini PALM akan fokus berinvestasi kepada perusahaan-perusahaan terbuka yang bergerak di sektor sumber daya alam, energi baru terbarukan (EBT), teknologi, media dan telekomunikasi, serta logistik pergudangan.

Dalam memilih portofolio, PALM akan mempertimbangkan kinerja, prospek, peluang, dan potensi pasar ke depannya. Jika ketiga aspek tersebut terpenuhi, perseroan akan meminta rekomendasi dari Komite Investasi untuk melakukan eksekusi.

Untuk mengeksekusi investasi, PALM mengalokasikan sekitar 57% dana dari hasil penerbitan obligasi yang totalnya mencapai Rp1,5 triliun.

PALM sendiri telah menerbitkan obligasi dalam dua tahap, yakni pada 28 Maret 2023, yaitu Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar yang terbagi dalam dua seri.

Seri A senilai Rp268 miliar dengan bunga 6,75% untuk tenor 370 hari kalender, sedangkan Seri B senilai Rp482 miliar dengan bunga 8,5% untuk tenor tiga tahun.

Kemudian, pada 7 Juni 2023, PALM kembali menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar yang juga dirilis dalam dua seri.