Di Ambang Kebangkrutan, The Body Shop Pangkas 300 Pekerja
- The Body Shop atau salah satu bisnis perusahaan kosmetik asal Inggris di ambang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Mereka akan mengurangi hampir 300 pekerja di kantor pusatnya, sementara hampir separuh dari 198 tokonya di Inggris akan tutup.
Dunia
JAKARTA - The Body Shop atau salah satu bisnis perusahaan kosmetik asal Inggris di ambang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Mereka akan mengurangi hampir 300 pekerja di kantor pusatnya, sementara hampir separuh dari 198 tokonya di Inggris akan tutup.
Melansir The Guardians, The Body Shop telah terjerumus ke dalam administrasi, adapun istilah Administrasi dalam hukum Inggris adalah jenis prosedur utama dalam hukum kebangkrutan di Inggris, ketika sebuah perusahaan tidak mampu membayar utangnya.
Akibatnya, perusahaan induk The Body Shop yang beroperasi di Inggris ini telah menjual bisnisnya di sebagian besar kawasan Eropa dan sebagian di Asia.
- Mega Korupsi PT Timah (Part 1): 6 Tahun, Pendapatan TINS Capai Rp76,4 T, Tapi Laba Bersihnya Cuma Rp1,2 T
- Digempur Boikot, Saham Unilever (UNVR) Peroleh Rekomendasi Overweight
- IHSG Masih Rawan Koreksi, Saham EXCL, GOTO, HMSP, dan PTRO Menarik Disimak
Hal ini terjadi mencuat setelah the body shop tersebut, yang mempekerjakan lebih dari 2.200 orang di Inggris, memanggil administrator minggu lalu, keputusan ini juga terjadi usai dua bulan pengambilalihan oleh spesialis restrukturisasi Aurelius.
Di mana The Body Shop dibeli oleh Aurelius dengan pembayaran awal sebesar £117 juta dalam kesepakatan yang disepakati pada bulan November dan diselesaikan pada awal Januari.
“Berkurangnya jumlah gerai akan bertepatan dengan fokus baru pada produk-produk merek, saluran penjualan online, dan strategi grosir, sehingga menjadikan merek ini sejalan dengan rekan-rekan industrinya dan mendukung kembalinya stabilitas keuangan.” dikutip the Guardians pada Senin, 26 Februari 2024.
Para pengelola mengatakan, bahwa pemutusan hubungan kerja di kantor pusat adalah bagian dari penciptaan strategi berwawasan ke depan dan model yang lebih gesit dan layak secara finansial.
Staf mengatakan mereka harus mengajukan permohonan ke Layanan Pembayaran Redundansi yang didukung pemerintah untuk mendapatkan imbalan mereka, dan beberapa di antaranya telah menghabiskan waktu puluhan tahun di bisnis yang etis.