Dongkrak pompa minyak mentah di Cekungan Permian di Loving County, Texas (Angus Mordant)
Energi

Di Angka 596.000 BOPD, SKK Migas Bidik Lifting Minyak di Bawah Target APBN 2024

  • Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi lifting minyak tidak mencapai target 2023 atau hanya menembus 605.500 barel oil per day (BOPD).

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan Work Program & Budget (WP&B) 2024 lifting minyak dan gas bumi (migas) di bawah target atau hanya 596 ribu barel per hari (BOPD).

Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo menyebut, dalam WP&B yang dibahas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), disepakati lifting minyak sebesar 596 BOPD. Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani menetapkan target lifting minyak di APBN 2024 menjadi 635 ribu barel.

"Seluruh KKKS mengajukan usulannya dan kita evaluasi dengan segala diskusi dan dinamikanya, dijumlah ternyata sekitar 596 (ribu BOPD), dilihat dengan 605 ribu BOPD relatif turun," katanya saat konpers Capaian Kerja Hulu Migas 2023 dilansir Senin, 15 Januari 2024.

Sementara lifting gas dalam WP&B 2024 ditentukan sebesar 5.544 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), juga di bawah target salur gas di APBN 2024 yang sebesar 5.785 MMSCFD.

Wahyu menyebut, pihaknya tengah berupaya meningkatkan angka yang tercantum dalam WP&B dari usulan awal KKKS dengan melihat recovery plan untuk meningkatkan produksi.

Bahkan ia tak menampik ada beberapa masalah yang menghadang lifting nasional Indonesia tidak lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Salah satunya karena sempat terjadi fenomena banjir di Sumatera yang diperkirakan menghilangkan potensi lifting sebesar 7 ribu BOPD.

Wahyu menyebut tantangan cuaca ini memang tidak bisa diprediksi sehingga SKK Migas berusaha untuk tetap mencari tambahan sumur yang dapat memenuhi target lifting. Salah satunya berharap ada tambahan dari tangguh train 3 yang mulai berjalan tahun ini produksinya.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi lifting minyak tidak mencapai target 2023 atau hanya menembus 605.500 barel oil per day (BOPD).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, realisasi lifting minyak turun 1 % di 2023. Sedangkan SKK Migas mentargetkan sepanjang 2023 lifting diangka 660.000 barel oil per day (bopd).  

Sedangkan untuk salur gas realisasinya menembus 5.378 Million Standard Cubic Feet per Day (mmscfd) atau 101% secara year on year (YoY). Sementara target yang tetapkan pada 2023 seharusnya di angka 6.160 mmscfd.

Meskipun capaian lifting minyak turun, SKK Migas mencatat capaian investasi pada tahun 2023 naik 13% atau sebesar US$13,7 miliar setara dengan Rp210 triliun. Realisasi investasi ini lebih tinggi daripada tahun lalu yang mencapai US$12,1 miliar.