Di Atas Rp1 Juta per Gram, Harga Emas Stabil Tinggi
JAKARTA – Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam hari ini, Selasa, 4 Agustus 2020, masih tetap atau sama dengan harga perdagangan sebelumnya Rp1.028.000 per gram. Emas Antam yang dijual di butik Logam Mulia Pulo Gadung, Jakarta, mulai dari ukuran 0,5 gram dibanderol Rp544.000 hingga ukuran 1.000 gram dengan harga Rp968.600 juta, […]
Industri
JAKARTA – Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam hari ini, Selasa, 4 Agustus 2020, masih tetap atau sama dengan harga perdagangan sebelumnya Rp1.028.000 per gram.
Emas Antam yang dijual di butik Logam Mulia Pulo Gadung, Jakarta, mulai dari ukuran 0,5 gram dibanderol Rp544.000 hingga ukuran 1.000 gram dengan harga Rp968.600 juta, sedangkan harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp927.000 per gram berdasarkan data mutakhir 3 Agustus 2020.
Sementara itu, di PT Pegadaian (Persero), harga emas berada di level Rp1.055.000 per gram dan harga UBS Rp1.047.000 per gram.
Untuk tingkat global, Bloomberg hingga pukul 9.38 WIB melaporkan harga emas spot di posisi US$1.976,69 per troy ouce, melemah 0,01% atau 0,29 poin.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sementara itu, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 menguat 0,37% sebesar 7,3 poin ke level US$1.993,6 per troy ounce.
Harga emas terpantau tetap tinggi disebabkan oleh sentimen kekhawatiran masyarakat global akan dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi.
Di samping itu, Bank of America (BofA) mengatakan bahwa kebijakan Bank Sentral AS yang masih mempertahankan suku bunga acuan 0-0,25% menjadi alasan di balik tingginya harga emas.
“Dengan tingkat suku bunga berada di level nol, dukungan untuk harga emas datang dari inflasi yang tinggi,” tulis riset tersebut dikutip TrenAsia.com, hari ini.
Imbasnya, investor masih enggan mengincar produk investasi lainnya, seperti saham.