Di Inggris, TikTok dan Instagram Jadi Pilihan Sumber Berita Bagi Remaja
- Berdasarkan penelitian lembaga komunikasi Inggris, lebih banyak remaja yang berpaling ke media sosial untuk mencari berita dibandingkan portal berita tradisional.
Dunia
LONDON - Berdasarkan penelitian lembaga komunikasi Inggris, lebih banyak remaja yang berpaling ke media sosial untuk mencari berita dibandingkan portal berita tradisional.
Penelitian ini dilakukan oleh regulator komunikasi Inggris, Ofcom, yang dirilis pada hari Kamis, 21 Juli lalu.
Laporan itu menyebutkan bahwa platform medsos seperti TikTok, Instagram, dan YouTube merupakan tujuan utama untuk mencari berita bagi remaja, seperti dikutip dari BBC.
Laporan itu juga menunjukkan perbedaan konsumsi berita oleh kelompok usia yang berbeda.
- Kurs Dolar Hari Ini: Rupiah Dibuka Melemah di Rp15.039 per USD, Investor Menanti Keputusan ECB
- Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak hingga Rp8.000
- IHSG Diprediksi Melemah Usai Putusan BI Rate, Simak Jagoan Saham Hari Ini
Bagi kelompok usia muda, platform Instagram memuncaki posisi tertinggi lalu diikuti TikTok dan YouTube sebagai sumber berita. Menurut perhitungan itu, sekitar 29% remaja menggunakan Instagram untuk mencari berita.
Sementara itu, aplikasi TikTok menunjukkan pertumbuhan paling pesat sebagai sumber berita, yaitu dari angka 800.000 pada tahun 2020 menjadi 3,9 juta tahun ini.
Pertumbuhan yang ditunjukkan TikTok didorong oleh kelompok usia muda yang berusia 16-24 tahun.
“Remaja saat ini semakin tidak mungkin untuk membaca koran atau mendengarkan berita TV, alih-alih lebih memilih untuk tetap up-to-date dengan menelusuri laman media sosial mereka,” kata Group Director of Strategy and Research Ofcom, Yih-Choung Teh.
Sebagai perbandingan, berita cetak, TV, dan radio masih menjadi sumber informasi utama bagi kelompok lebih tua.
Namun, fakta yang cukup mengagetkan adalah sebagian besar pengguna TikTok mengaku mendapatkan berita justru dari orang yang mereka ikuti dan bukan dari akun portal berita.
Meskipun banyak digunakan, hanya sekitar 30% remaja mengaku percaya berita yang dibaca melalui aplikasi TikTok. Mereka lebih memilih platform media sosial tersebut karena mampu menyajikan lebih banyak sudut pandang mengenai satu topik spesifik.