Indonesia-India Kejar Target Perdagangan Rp700 Triliun pada 2025.jpg
Dunia

Di KTT G20, Indonesia-India Kejar Target Perdagangan Rp700 Triliun pada 2025

  • Jokowi berharap dapat memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) untuk meningkatkan investasi dan diversifikasi perdagangan yang mencapai Rp700 triliun pada 2025.

Dunia

Daniel Deha

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu, 31 Oktober 2021. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengajak Modi untuk mendorong kembali peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara pascapandemi.

Jokowi berharap kedua negara dapat memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) untuk meningkatkan investasi dan diversifikasi perdagangan yang nilainya mencapai US$50 miliar setara Rp700 triliun pada 2025.

"Saya juga berharap investasi dua arah dapat terus didorong," katanya dikutip dari keterangan resmi, Senin, 1 November 2021.

Adapun, hubungan dan kerja sama bilateral Indonesia dan India dimulai pada 2005, yang kemudian ditingkatkan menjadi kemitraan strategis menyeluruh pada 2018.

Hingga tahun 2019, nilai perdagangan kedua negara sudah mencapai US$19 miliar. Hubungan kedua negara terus dipererat karena sama-sama memiliki pangsa pasar yang besar karena populasi penduduknya.

Dalam pertemuan bilateral di KTT G20, Jokowi juga berdiskusi mengenai isu kesehatan. Dia berharap industri farmasi kedua negara dapat melakukan kerja sama produksi bersama bahan baku obat (BBO), termasuk melalui pengembangan kapasitas antara perusahaan farmasi kedua negara.

Selain BBO, kerja sama pengembangan vaksin kedua negara juga harus terus didorong agar bisa mencapai target vaksinasil nasional 70%.

Dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi, Jokowi juga mengajak PM Modi untuk mendorong bergeraknya kegiatan ekonomi dengan aman.

Dia mengusulkan dua hal, yakni pembuatan jalur aman mobilitas masyarakat melalui vaccinated travel lane (VTL) dan saling pengakuan sertifikat vaksin antara Indonesia dan India. Dimana kedua negara saat ini sama-sama mengalami perbaikan kasus.

"Perkembangan ini tidak terlepas dari kerja sama kedua negara dalam penanganan Covid–19. Sudah menjadi komitmen Indonesia untuk terus memajukan kemitraan mitra strategis komprehensif dengan India," kata Jokowi.

Sementara itu, Modi menyampaikan dukungan penuh atas keketuaan Presidensi KTT G20 Indonesia pada tahun 2022 dan menyampaikan kesiapan untuk berkontribusi dalam mensukseskan keketuaan Indonesia. 

Setelah setahun di Indonesia, Jokowi nantinya akan memberikan estafet keketuaan presiden KTT G20 kepada Modi yang menjadi Ketua G20 tahun 2023.

"Kami juga membahas soal presidensi G20 Indonesia yang tidak terlepas dari peran India yang bertukar tempat (India akan menjadi Ketua G20 tahun 2023)," ungkap Jokowi.*