Konstruksi Bendung Baliase memiliki tubuh bendung dengan lebar 100 meter, lebar mercu 83,5 meter dan tinggi mercu 4 meter (terhadap lantai depan). Foto: Kementerian PUPR
Nasional

Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan Jaringan Irigasi Baliase

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan jaringan irigasi Baliase di Kabupaten Luwu Utara.

Nasional

Reza Pahlevi

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan jaringan irigasi Baliase di Kabupaten Luwu Utara.

Adanya jaringan irigasi yang bersumber dari Bendung Baliase ini diperkirakan dapat memenuhi layanan Daerah Irigasi (DI) lahan pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan seluas 21.928 hektare (ha).

“Bagaimanapun, produktivitas dalam membangun infrastruktur harus tetap terjaga di tengah masa pandemi ini. Hal ini mengingat bendung dan jaringan irigasi ini untuk ketahanan pangan kita,” ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Adenan Rasyid dalam keterangan resmi, Jumat, 23 Juli 2021.

Pembangunan jaringan irigasi Baliase dilakukan dengan membangun 4 saluran irigasi baru yakni jaringan irigasi Baliase kiri, kanan 1, kanan 2, dan kanan 3. Pembangunan jaringan irigasi merupakan proyek lanjutan Bendung Baliase yang telah selesai dibangun pada 2018.

Jaringan irigasi Baliase kiri dibangun  oleh kontraktor Jaya Konstruksi-Bumi Karsa (KSO) dengan progres fisik 43,3%. Pekerjaan yang dilaksanakan di antaranya saluran induk sepanjang 7,91 km, saluran sekunder 74,51 km, saluran pembuang 45,69 km, bangunan irigasi dan jembatan. Jaringan ini akan memberi manfaat DI seluas 7.880 ha.

Selanjutnya, jaringan irigasi Baliase kanan 1 dibangun  oleh kontraktor Abipraya-Langgeng-Marinda (KSO) dengan progres fisik 55,7%. Pekerjaan yang dilaksanakan di antaranya saluran induk sepanjang 4,82 km, saluran sekunder 63,42 km, saluran pembuang 34,27 km, bangunan irigasi dan jembatan. Jaringan ini akan memberi manfaat DI seluas 4.919 ha.

Jaringan irigasi Baliase kanan 2 dibangun oleh Hutama-Citra-Entolu (KSO) dengan progres fisik 33,2%. Pekerjaan yang dilaksanakan di antaranya saluran sekunder 60,99 km, saluran pembuang 40,70 km, bangunan irigasi dan jembatan. Jaringan akan memberi manfaat DI seluas 5 567 ha.

Kemudian untuk jaringan irigasi bagian kanan 3 masih dalam tahap rencana dengan manfaat irigasi seluas 3.562 ha.

Secara keseluruhan, biaya pembangunan bendung dan 3 paket jaringan irigasi Baliase (Jaringan Baliase kiri, kanan 1 dan kanan 2) yang sedang berjalan senilai Rp1,37 triliun.

Sumber air jaringan irigasi Baliase berasal dari membendung Sungai Baliase dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 946,20 km2. Konstruksi Bendung Baliase memiliki tubuh bendung dengan lebar 100 meter, lebar mercu 83,5 meter dan tinggi mercu 4 meter (terhadap lantai depan).