<p>Indonesia memiliki potensi sumber daya mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW) dengan kapasitas terpasang sebesar 2.130 MW. Hal ini membuat Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan panas bumi terbesar di dunia.  / Kementerian ESDM</p>
Nasional

Di Tengah Pandemi, Menteri ESDM Naikkan Target Energi Terbarukan

  • JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan, saat ini pihaknya tengah memperkuat kebijakan untuk mendukung investasi energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi. Langkah lain yang ditempuh Kementerian ESDM yakni melakukan kerja sama dengan anggota International Energy Agency (IEA). Dalam […]

Nasional
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan, saat ini pihaknya tengah memperkuat kebijakan untuk mendukung investasi energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi.

Langkah lain yang ditempuh Kementerian ESDM yakni melakukan kerja sama dengan anggota International Energy Agency (IEA). Dalam kerja sama ini, IEA berupaya mengamankan pasokan energi selama masa pandemi COVID-19.

“Untuk itu, investasi energi baru terbarukan (EBT) harus perlu diperkuat. Hal ini yang menjadi alasan kuat pemerintah Indonesia terlibat secara aktif dalam keanggotaan IEA,” terang Arifin dalam keterangan resmi, Minggu, 26 April 2020.

Dalam pertemuan Ministerial Roundtable IEA pada Jumat lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif mengungkapkan, sektor energi punya peran sentral dalam memulihkan hingga menjaga stabilitas perekonomian negara.

Pertemuan tersebut dihadiri Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol dan menteri energi dari berbagai negara, seperti Kanada, Perancis, Selandia Baru, Swedia, Swiss, Inggris, India, Finlandia, Italia, dan Belanda.

“Pertemuan IEA menunjukkan bahwa prioritas mengatasi krisis dan pengelolaan energi dapat berjalan beriringan. Indonesia percaya bahwa energi adalah kunci pembangunan ekonomi, dan pengelolaannya harus berfungsi sebagai tulang punggung stabilitas ekonomi menuju pemulihan,” tutur dia.

Sebagai informasi, pertemuan tersebut turut dihadiri oleh organisasi internasional, seperti Deputy Secretary General-United Nations, Executive Vice-President – European Commission, Commissioner for Energy-European Commission, Ambassador/Permanent Delegation of Australia to the OECD, Director General – IRENA, dan General Secretary-International Trade Union Confederation.