<p>Aktivitas di PT Pupuk Indonesia. / Pupuk-indonesia.com</p>
Industri

Di Tengah Pandemi, Pupuk Indonesia Masih Bukukan Kinerja Positif

  • JAKARTA- meski dibayangi pandemi COVID-19, PT Pupuk Indonesia (Persero) masih mampu membukukan kinerja konsolidasi positif sepanjang Januari-Mei 2020. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan, sepanjang Januari-Mei 2020, perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp32,62 triliun, atau setara 43,2 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) […]

Industri
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- meski dibayangi pandemi COVID-19, PT Pupuk Indonesia (Persero) masih mampu membukukan kinerja konsolidasi positif sepanjang Januari-Mei 2020.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan, sepanjang Januari-Mei 2020, perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp32,62 triliun, atau setara 43,2 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020 yang sebesar Rp75,5 triliun.

Capaian pendapatan tersebut meningkat dibandingkan capaian pendapatan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp30 triliun.

“Kami pun mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan tumbuh 11,7 persen menjadi Rp1,6 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,43 triliun. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang berulang kali menyampaikan bahwa BUMN mempunyai peranan vital di masa pandemi, baik dari sisi ekonomi maupun pelayanan publik,” katanya 21 Juli 2020

Pupuk Indonesia melalui para produsen pupuk, yaitu Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Pusri Palembang, Pupuk Kujang dan Pupuk Iskandar Muda, tetap fokus menjalankan tugas Public Service Obligation (PSO) dalam mendistribusikan pupuk bersubsidi bagi petani guna menjaga produksi pangan nasional.

Hingga saat ini, total distribusi pupuk bersubsidi kepada petani penerima subsidi yang berdasarkan data sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e- RDKK) telah mencapai sebesar 4.762.673 ton atau setara 59,9 persen dari target RKAP dan pupuk non PSO sebesar 2.388.367 ton atau setara 52,2 persen dari target.

Pertumbuhan volume penjualan

Aas menambahkan, sepanjang periode Januari-Mei 2020, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan pupuk komersil. Penjualan komersil melonjak 47,45 persen dari 1,37 juta ton menjadi 2,01 juta ton dibandingkan kurun waktu yang sama di 2019.

Secara pendapatan, penjualan pupuk komersil meningkat 38,35 persen menjadi Rp7,54 triliun dari Rp5,45 triliun. Kemudian pendapatan jasa juga meningkat 34,53 persen menjadi Rp4,13 triliun dari Rp3,07 triliun.

Dari segi produksi, volume produksi produk pupuk perseroan sepanjang tahun ini tercatat telah mencapai 6.210.818 ton. Angka ini terdiri dari 4.041.093 ton Urea, 1.484.481 ton NPK, 264.864 ton SP-36, 415.820 ton ZA, dan 4.560 ton ZK.

Total produksi tersebut setara 52 persen dari target RKAP tahun ini yang sebesar 11.949.500 ton. Angka produksi ini tercatat tumbuh 6,92 persen dibandingkan produksi periode yang sama tahun lalu sebesar 5.809.063 ton.

“Pertumbuhan tersebut didukung oleh para produsen pupuk yang dapat menjaga kehandalan pabrik meski di tengah pandemi. Sehingga dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi, dan produksi setiap tahunnya dapat terus meningkat,” kata Aas dikutip dari Antara.

Selain produk pupuk, perseroan juga membukukan pertumbuhan pada produksi produk non pupuk sebesar 8,85 persen. Ada pun volume produksi produk non pupuk tercatat sebesar 3.584.117 ton, sementara periode sama tahun lalu volume produksi non pupuk mencapai 3.292.792 ton.