Di Tengah Saham GOTO Melambung, Ada Transaksi Nego Rp831 Miliar
- Di tengah kenaikan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada perdagangan Kamis, 12 September 2024, terdapat juga transaksi saham di pasar negosiasi yang nilainya mencapai Rp831,13 miliar.
Bursa Saham
JAKARTA – Di tengah kenaikan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada perdagangan Kamis, 12 September 2024, terdapat juga transaksi saham di pasar negosiasi yang nilainya mencapai Rp831,13 miliar.
Berdasarkan data pasar, sebanyak 162.967.644 lot saham GOTO (setara 16,2 miliar saham) diperdagangkan di harga Rp51 per saham dalam 6 kali transaksi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai transaksi tersebut.
Sementara itu, pada sesi jeda siang hari yang sama, saham GOTO naik signifikan sebesar 3,60% dan diperdagangkan di harga Rp58 pertama di pasar reguler. Sepanjang sesi pertama, harga saham GOTO bergerak di kisaran Rp55 pertama hingga Rp60 per saham.
- Saham Saratoga (SRTG) Melambung 16 Persen, Efek ADRO?
- Saham ADRO Melambung Gagah Usai Muncul Isu Bagi Dividen
- Peduli Mangrove, Santri dan Nelayan Bergerak Bersama
Fluktuasi harga tersebut menandakan rekor tertinggi bagi GOTO sepanjang tiga bulan terakhir. Sementara itu, volume transaksi tercatat mencapai 6,39 miliar saham, dengan frekuensi 21.862 kali dan nilai transaksi total Rp372,82 miliar.
Sebelumnya, pada 4 September 2024, juga terjadi transaksi besar di pasar negosiasi BEI, di mana 162.967.644 lot saham GOTO diperdagangkan pada harga Rp50 per saham dalam 9 kali transaksi, dengan nilai total Rp814,83 miliar. Hingga kini, belum ada keterangan resmi terkait transaksi tersebut.
Berkaitan dengan rekomendasi saham, data konsensus analis Bloomberg, dari 35 analis yang memantau saham GOTO, 26 di antaranya merekomendasikan untuk membeli saham ini, sementara sembilan lainnya memberikan rating hold.
Adapun target harga tertinggi untuk saham GOTO datang dari Mandiri Sekuritas, yang merekomendasikan beli dengan target harga Rp125 per saham. BNI Sekuritas juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp100 per saham.
Di sisi lain, Goldman Sachs memberikan rating hold dengan target harga Rp68 per saham, sedangkan Macquarie menetapkan target hold di Rp55 per saham. Dari sini, terlihat bahwa sekuritas lokal cenderung optimis terhadap kinerja saham GOTO di masa depan.
- Melesat Jadi yang Terlaris Ketiga di Dunia, Berikut Sederet Fakta BYD
- UOB Indonesia: Kartu Kredit dan Paylater Bukan Kompetisi, Tapi Kolaborasi
- Peluang Pemain Asuransi dalam Proyek Lumbung Pangan Era Prabowo
Soal Buyback Saham
Hingga akhir Agustus 2024, GOTO telah melaksanakan pembelian kembali sebanyak 700 juta lembar saham. Dalam laporan terbaru kepada pemegang saham, perusahaan mencatatkan peningkatan signifikan pada jumlah saham treasuri GOTO dalam sebulan terakhir.
Pada akhir Juli, jumlah saham treasuri yang dimiliki GOTO mencapai 14,08 miliar, yang setara dengan 1,17% dari total saham beredar. Namun, pada akhir Agustus, jumlah ini meningkat menjadi 14,78 miliar saham treasuri, atau setara dengan 1,23% dari total saham beredar, menunjukkan adanya penambahan 700 juta saham treasuri.
Berdasarkan data dari RTI, antara 12 hingga 30 Agustus, saham GOTO ditutup pada rentang harga Rp50 hingga Rp54. Dengan perhitungan sederhana, manajemen GOTO diperkirakan mengeluarkan dana antara Rp35,7 miliar hingga Rp37,8 miliar untuk buyback saham tersebut.
Menariknya, angka ini masih jauh dari total dana yang disiapkan GOTO untuk program buyback, yang mencapai US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun (dengan kurs US$1 = Rp15.500).
Sebelumnya, Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo, menyampaikan bahwa setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan buyback, perusahaan akan terus mencari solusi optimal guna meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. “Kami akan terus melakukan buyback demi kepentingan semua pemegang saham,” tegas Patrick.