Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh (Reuters/Jonathan Ernst)
Dunia

Dialog 2+2 di India Berlangsung di Tengah Tantangan Geopolitik

  • Pejabat tinggi kabinet India dan Amerika Serikat bakal mengadakan pembicaraan di New Delhi pada hari Jumat 10 November 2023 waktu setempat. Mereka menekankan perlunya lebih memperkuat persahabatan untuk dapat menghadapi tantangan geopolitik global yang mendesak.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Pejabat tinggi kabinet India dan Amerika Serikat bakal mengadakan pembicaraan di New Delhi pada hari Jumat 10 November 2023 waktu setempat. Mereka menekankan perlunya lebih memperkuat persahabatan untuk dapat menghadapi tantangan geopolitik global yang mendesak.

Apa yang disebut “Dialog 2+2” antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar serta Menteri Pertahanan Rajnath Singh, bertujuan meningkatkan kerja sama pertahanan dan menyelaraskan tujuan kebijakan kedua negara di kawasan Indo-Pasifik.

Meskipun Washington sibuk dengan perang di Gaza dan Ukraina, pembicaraan tahunan itu diperkirakan akan lebih fokus untuk memajukan pertahanan India-AS dan hubungan strategis serta isu-isu regional di Asia Selatan dan wilayah Samudra Hindia yang lebih luas, kata para pejabat dan analis.

“Pertahanan tetap menjadi salah satu pilar terpenting dalam hubungan bilateral kita,” kata Singh dalam sambutan pembukaan pada pertemuan tersebut. “Terlepas dari berbagai tantangan geopolitik yang muncul, kita perlu tetap fokus pada isu-isu penting dan jangka panjang.”

Kedua negara yang dulunya berada di sisi berlawanan dari Perang Dingin sekarang sedang mengerjakan kesepakatan penting termasuk bagi AS untuk memasok dan memproduksi mesin untuk jet tempur India, pasokan drone predator MQ-9, dan kerja sama dalam manufaktur semikonduktor.

Llyoid Austin mengatakan lebih penting dari sebelumnya bahwa dua negara demokrasi terbesar di dunia bertukar pandangan, menemukan tujuan bersama, dan memberikan yang terbaik bagi rakyat kita, dalam menghadapi tantangan global yang mendesak. “Kami mengintegrasikan basis industri kami, memperkuat interoperabilitas kami, dan berbagi teknologi mutakhir,” kata Austin, dilansir dari Reuters, Jumat.

Keempat pejabat tersebut diharapkan dapat mengambil benang merah dari kunjungan sukses Perdana Menteri India Narendra Modi ke Washington pada bulan Juni dan perjalanan Presiden Joe Biden ke New Delhi untuk KTT G20 pada bulan September. “Bersama-sama kita telah mengambil langkah-langkah yang sangat konkret untuk mewujudkan visi yang diajukan oleh kedua pemimpin kita,” ujar Blinken.

“Kami mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, makmur, aman, dan tangguh, termasuk dengan memperkuat kemitraan kami melalui QUAD dengan Jepang dan Australia,” katanya, merujuk pada kelompok empat negara yang dipandang sebagai upaya untuk melawan kebangkitan China.

Jaishankar mengatakan dialog tersebut akan membantu membangun kemitraan berwawasan ke depan sementara kami membangun agenda global bersama.

Kedua negara juga diperkirakan akan membahas keprihatinan bersama mereka atas China, beberapa hari sebelum pertemuan Biden yang diharapkan dengan Presiden China Xi Jinping minggu depan di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco.

Hubungan India-AS terus tumbuh lebih kuat di beberapa bidang dalam dua dekade terakhir, tetapi New Delhi juga dengan hati-hati menjaga hubungan lama dengan Rusia, yang membuat frustrasi Barat saat perang di Ukraina berlarut-larut.