Diam-Diam, Ekspor Batik Tembus US$21,54 Juta Pada Semester I-2020
JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencatat kinerja ekpor batik melejit pada periode Januari-Juli 2020 senilai U21,54 juta, naik dari periode yang sama tahun lalu US$17,99. Kabar gembira ini menjadi hadiah dalam Hari Batik Nasional 2020 yang jatuh tepat hari ini, 2 Oktober 2020. “Ini kabar baik sekaligus unik, ekspor batik justru meningkat di saat yang lain […]
Industri
JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencatat kinerja ekpor batik melejit pada periode Januari-Juli 2020 senilai U21,54 juta, naik dari periode yang sama tahun lalu US$17,99.
Kabar gembira ini menjadi hadiah dalam Hari Batik Nasional 2020 yang jatuh tepat hari ini, 2 Oktober 2020.
“Ini kabar baik sekaligus unik, ekspor batik justru meningkat di saat yang lain lesu akibat pandemi COVID-19,” Kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam diskusi secara virtual, Jumat, 2 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Momentum ini, lanjut Agus akan dimanfaatkan pemerintah untuk membidik pintu-pintu ekspor baru di luar negara yang sudah ‘langganan’ batik.
Selain baik dari sisi ekonomi, moncernya ekspor batik juga dapat mendongkrak eksistensi batik sebagai warisan budaya Indonesia di kancah internasional.
Dari perspektif industri, batik memiliki kontribusi yang besar terhadap penciptaan nilai tambah, perdagangam, investasi, dan multiplier effects lainnya.
Menurut catatan Agus, industri batik saat ini mencapai 47 ribu unit yang tersebar di 101 sentra dengan serapan tenaga kerja sebanyak lebih dari 200 ribu orang. “Kami akan terus mendorong industri batik sesuai standar dan bisa bersaing secara global.”
Negara tujuan utama ekspor batik antara lain Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.