chatgpt-inix.jpg
Tekno

Dianggap Hebat hingga Saingi Google, Ternyata ChatGPT Punya 5 Kelemahan Ini

  • Tidak dipungkiri ChatGPT menjadi salah satu alat atau tools yang memudahkan pekerjaan sehari-hari. Namun, meski dianggap canggih, ChatGPT ternyata juga tetap memiliki kelemahan atau kekurangan berikut ini.

Tekno

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Sejak akhir tahun 2022 hingga saat ini, chatbot kecerdasan buatan dari OpenAI yaitu ChatGPT selalu sukses jadi bahan perbincangan banyak orang. Bahkan, sudah ada beberapa perusahaan teknologi yang tertarik menggunakan teknologi ChatGPT untuk memudahkan pengguna, salah satunya yaitu Microsoft.

Selain itu, ChatGPT juga kerap dianggap mampu menyaingi Google karena kemampuannya yang bisa memberikan berbagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh pengguna. Tidak hanya itu, ChatGPT bahkan juga mampu membuat berbagai jenis teks seperti narasi, email, dan sebagainya.

ChatGPT dari OpenAI yang dianggap canggih/ https://openai.com/blog/chatgpt/

ChatGPT memang menjadi salah satu chatbot yang berguna, tapi jika sangat ketergantungan dengan chatbot ini secara berlebihan justru bisa menjadi bencana. Berikut beberapa kelemahan atau kekurangan dari ChatGPT menurut sebuah laporan dari Search Engine Journal yang mengumpulkan berbagai studi dan wawancara dengan para ahli.

Kelemahan atau Kekurangan ChatGPT

1. Kurang frasa

Salah satu area di mana teks yang dihasilkan ChatGPT terasa lebih lemah daripada teks yang dihasilkan manusia adalah penggunaan idiom. Kurangnya idiom dalam sebuah konten atau teks dapat menjadi sebuah pertanda bahwa teks atau narasi tersebut dibuat oleh AI atau kecerdasan buatan dan bukan buatan manusia. 

2. Kurang ekspresi

Kelemahan atau kekurangan lain yang dapat ditunjukkan oleh hasil dari ChatGPT adalah tools tersebut memberikan hasil berdasarkan data yang diberikan dan akibatnya tidak dapat mengungkapkannya dengan lebih ekspresif. Jadi, ChatGPT memang tidak akan pernah bisa menggantikan hasil atau pengalaman manusia yang otentik.

3. Kurang wawasan

Business Insider sempat membuat laporan di mana ada profesor yang memergoki mahasiswanya yang menyontek menggunakan ChatGPT. Ia mengungkapkan bahwa esai dari ChatGPT tersebut seperti disusun dari potongan-potongan informasi saja. Hasilnya, esai jadi kurang berbobot atau lebih dangkal.

4. Kurang jawaban langsung

Kelemahan ini memang sudah diakui oleh pembuat ChatGPT sendiri yaitu OpenAI. Hal ini karena meski ChatGPT mampu menjawab berbagai pertanyaan, ChatGPT tidak dapat mengakses berbagai informasi secara langsung jika pengguna menanyakan beberapa topik yang terlalu kompleks atau dalam niche tertentu.

5. ChatGPT memalsukan fakta

Melansir dari HT Tech, sebuah penelitian yang berjudul 'How Close is ChatGPT to Human Experts?' menunjukkan hasil bahwa saat ChatGPT menjawab pertanyaan yang membutuhkan pengetahuan profesional dari bidang tertentu, ChatGPT justru terkadang mengarang fakta untuk memberikan jawaban.

Tidak dipungkiri ChatGPT menjadi salah satu alat atau tools yang memudahkan pekerjaan sehari-hari. Meski begitu, ada gunanya untuk tetap bijak menggunakannya agar apapun hasil yang kita buat tetap dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini karena meski dianggap canggih, ChatGPT ternyata juga tetap memiliki kelemahan atau kekurangan.