logo
Lesotho.jpg
Dunia

Dianggap Tidak Ada oleh Trump, Inilah 9 Hal Tentang Negara Lesotho

  • Pemerintah Lesotho mengaku terkejut dengan pernyataan Donald Trump yang menandakan dia tidak tahu Lesotho.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di depan Kongres Rabu 5 Maret 2025 mengatakan tidak seorang pun pernah mendengar tentang negara Afrika Lesotho. 

Trump  merujuk hal itu saat ia membuat daftar pemotongan yang dilakukan terhadap apa yang ia sebut sebagai pengeluaran yang sia-sia. "Delapan juta dolar untuk mempromosikan LGBTQI+ di negara Afrika Lesotho, yang belum pernah didengar siapa pun," kata Trump, yang mengundang tawa dari beberapa anggota parlemen AS.

Pemerintah Lesotho mengaku terkejut dengan pernyataan Donald Trump yang menandakan dia tidak tahu Lesotho. Padahal menurut seorang juru bicara departemen luar negeri Lesotho mengatakan kepada BBC bahwa Lesotho menikmati hubungan yang hangat dan ramah dengan Amerika.

Menteri Luar Negeri Lesotho Lejone Mpotjoane mengatakan sangat mengejutkan mendengar seorang kepala negara menyebut negara berdaulat lain dengan cara seperti itu. "Yang mengejutkan saya, 'negara yang tidak pernah didengar siapa pun' adalah negara tempat AS memiliki misi permanen," kata Mpotjoane kepada BBC.

"Lesotho adalah anggota PBB dan sejumlah badan internasional lainnya. Dan AS memiliki kedutaan besar di sini (Amerika) dan ada sejumlah organisasi AS yang kami tampung di Maseru."

Tetapi Anda mungkin juga baru kali ini mendengar namanya. Ini adalah negara kecil di Afrika bagian selatan yang hampir seluruhnya terdiri dari pegunungan dan sepenuhnya dikelilingi oleh Afrika Selatan. Untuk lebih jelasnya berikut sembilan hal yang perlu Anda ketahui tentang negara Lesotho.

Kerajaan di Langit

Kerajaan Lesotho sebagian besar terdiri dari dataran tinggi, di mana banyak desa hanya dapat dicapai dengan menunggang kuda, berjalan kaki atau pesawat ringan.

Negara ini dikenal sebagai "Kerajaan di Langit" dan merupakan satu-satunya negara merdeka di dunia yang terletak di atas ketinggian 1.000 m. Hal itu menurut Encyclopaedia Britannica. Titik terendahnya berada di ketinggian 1.400 m.

Bandara ini dikenal memiliki salah satu landasan pacu paling menakutkan di dunia untuk mendarat.  Landasan Pacu Matekane memiliki landasan pacu yang pendek dan penurunan yang panjang di kedua ujungnya. Business Insider menggambarkan terbang dari bandara pada dasarnya sama seperti ketika seekor burung didorong keluar dari sarang untuk belajar terbang.

 britannica. 

Sepenuhnya Dikelilingi oleh Afrika Selatan

Lesotho dikelilingi sepenuhnya oleh Afrika Selatan, tetapi dipisahkan oleh pegunungan yang menakutkan.  Tidak banyak lahan yang tersedia untuk pertanian. Ini menjadikan penduduknya  rentan terhadap kekurangan pangan dan bergantung pada pendapatan dari pekerjaan di Afrika Selatan. Selama beberapa dekade, ribuan pekerja terpaksa mencari pekerjaan di Afrika Selatan karena kurangnya kesempatan kerja di negara asal mereka.

Penduduk Lesotho yang jumlahnya lebih dari dua juta orang memiliki beberapa kesamaan budaya dan bahasa dengan penduduk Afrika Selatan. Bahasa mereka, Sesotho, juga merupakan salah satu dari 11 bahasa resmi Afrika Selatan. Bahkan, lebih banyak orang yang menggunakan bahasa ini di Afrika Selatan daripada di Lesotho. Yakni sekitar 4,6 juta orang . 

‘Emas Putih’

Sumber daya langka di Lesotho  akibat lingkungan yang keras di dataran tinggi dan terbatasnya lahan pertanian di dataran rendah. Sumber daya terbesarnya adalah air  yang dikenal secara lokal sebagai ‘emas putih’  yang diekspor ke Afrika Selatan. Berlian juga merupakan ekspor utama lainnya.

Resor Ski Tertinggi di Afrika sub-Sahara

Ketika Anda berpikir tentang bermain ski dan berseluncur salju, Anda mungkin membayangkan lereng bersalju di Eropa dan Amerika Utara. 

Lesotho telah menunjukkan dirinya di kancah olahraga salju. Negara ini memiliki resor ski tertinggi di Afrika sub-Sahara. Salah satu dari sedikit resor di benua itu. Resor yang disebut Afriski itu terletak 3.222 m di atas permukaan laut, tinggi di pegunungan Maloti Lesotho dan menarik pengunjung dari Afrika dan sekitarnya.

Orang-orang dari Lesotho disebut Basotho

Beberapa benda budaya yang dikaitkan dengan masyarakat Basotho adalah selimut dan topi kerucut tradisional Basotho, yang dikenal sebagai mokorotlo. Topi tersebut merupakan simbol nasional dan muncul di bagian tengah bendera negara.

Selimut ini terbuat dari wol tebal, dengan pola rumit dan berwarna-warni. Masing-masing menceritakan kisah berbeda tentang sejarah masyarakat Basotho. Masyarakat Basotho mengenakannya sebagai selendang pada acara-acara khusus dan memberikannya sebagai hadiah.

Salah Satu Tingkat HIV Tertinggi di Dunia

Lesotho memiliki salah satu tingkat prevalensi HIV tertinggi di dunia, dengan satu dari lima orang dewasa hidup dengan HIV. Selain itu lebih banyak infeksi per 100.000 orang daripada kebanyakan negara lain, termasuk negara tetangga Namibia, Botswana, dan Eswatini.

Pemerintah Amerika telah mengalokasikan hampir US$1 miliar untuk membantu negara tersebut menangani HIV sejak tahun 2006. Termasuk untuk layanan pencegahan, perawatan dan pengobatan. Inilah yang mendorong Trump berkata "tidak seorang pun pernah mendengar" tentang negara Afrika Lesotho. Kalimat tersebut menunjukkan Trump benar-benar tidak tahu ada negara tersebut dan merasa aneh ada bantuan ke mereka. 

Pangeran Harry dari Inggris Sering Datang  

Seperti halnya Inggris, Lesotho adalah negara monarki konstitusional. Ini berarti bahwa meskipun memiliki keluarga kerajaan, negara ini dijalankan oleh perdana menteri terpilih.

Pangeran Seeiso dari Lesotho berteman dekat dengan Pangeran Harry dari Inggris. Lesotho adalah adik laki-laki Raja Letsie III yang berkuasa saat ini.

Pasangan ini telah mendirikan lembaga amal di Lesotho - Sentebale, yang berarti "jangan lupakan aku". Organisasi ini bekerja dengan masyarakat lokal di negara tersebut pada tingkat akar rumput, membantu kaum muda yang terkena dampak HIV/AIDS.

Pangeran Harry pertama kali pergi ke Lesotho saat berusia 19 tahun dan telah kembali ke negara tersebut berkali-kali sejak saat itu.

 media.audleytravel.com

Mengekspor Jins ke Amerika

Jins telah lama dikaitkan dengan Amerika Bagian Barat. Tetapi saat ini, banyak celana jeans yang dikenakan di Amerika berasal dari belahan dunia lain, tepatnya di Lesotho.

Pabrik garmen Lesotho telah membuat celana jins untuk merek-merek ikonik Amerika seperti Levi's dan Wrangler dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya, Lesotho dikenal sebagai "ibu kota celana jins Afrika".

Dan bukan hanya jins,  Lesotho adalah salah satu eksportir pakaian terbesar di Afrika sub-Sahara secara umum ke Amerika. Tahun lalu, Lesotho mengekspor pakaian dan tekstil senilai US$237 juta ke Amerika melalui Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika (Agoa). Aturan yang memungkinkan negara-negara Afrika yang memenuhi syarat untuk mengirim beberapa barang ke Amerika tanpa membayar pajak.

Negara ini menduduki peringkat kedua berdasarkan nilai barang yang diekspor berdasarkan kesepakatan tersebut. Banyak pabrik pakaian dan tekstil di Lesotho dimiliki oleh migran Tiongkok dan Taiwan.

Tingkat Bunuh Diri Tertinggi di Dunia

Kerajaan pegunungan ini memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia PBB sekitar 87,5 orang per 100.000 penduduk bunuh diri setiap tahun. Jumlah ini hampir 10 kali lipat rata-rata global yaitu sembilan dan lebih dari dua kali lipat negara dengan tingkat tertinggi kedua, Guyana, yang memiliki sekitar 40.

Tidak ada alasan tunggal untuk statistik yang mengejutkan ini. Para  ahli menunjuk pada penyalahgunaan narkoba dan alkohol, kurangnya lapangan pekerjaan dan kurangnya konseling kesehatan mental.