Dianggarkan Rp71 T, Program Makan Bergizi Gratis Pengaruhi Defisit APBN dan Utang?
- Anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program makan siang gratis telah dipertimbangkan dalam rencana defisit APBN, yang diproyeksikan berada di kisaran 2,29% hingga 2,82% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Nasional
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program makan bergizi gratis yang direncanakan akan diluncurkan pada 2025.
"Untuk prostur APBN sudah dimasukkan dan disepakati oleh presiden terpilih dengan anggaran awal Rp71 triliun," terang Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jakarta pada Senin, 24 Juni 2024.
“APBN dikelola secara hati-hati dan tetap menjadi instrumen yang dijaga sustainabilitas dan kesehatannya. Ini instrumen penting yang jadi andalan pemerintah hari ini maupun yang akan datang,” tegas Menkeu.
Menkeu juga mengonfirmasi kelancaran komunikasi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan tim transisinya.
Pihaknya telah berdiskusi intensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memasukkan program makanan bergizi gratis ke dalam RAPBN 2025.
Sri Mulyani juga mengklaim program-program prioritas, termasuk program makanan bergizi gratis, dapat terakomodasi dalam Rancangan APBN 2025.
Anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program ini juga telah dipertimbangkan dalam rencana defisit APBN, yang diproyeksikan berada di kisaran 2,29% hingga 2,82% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
- Saham WIKA Melesat Usai Cicil Bayar Obligasi Senilai Rp50 Miliar
- Cara Menentukan Ahli Waris untuk Polis Asuransi
- Emiten Perbankan LQ45 Perkasa Pekan Lalu, Apakah Terus Berlanjut?
Rasio Defisit APBN Indonesia dan Negara Lain
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengungkapkan bahwa defisit fiskal APBN Indonesia pada 2023 sebesar 1,65% dari PDB, dengan target untuk tahun 2024 meningkat menjadi 2,29% dari PDB.
“Pemerintah juga tetap komitmen pada budget di mana defisit budget tahunan akan terjaga di bawah 3 persen dari PDB," terang Airlangga, di Jakarta.
IMF memproyeksikan defisit anggaran Indonesia sekitar 2,2% pada tahun 2024, angka tersebut lebih rendah dibandingkan banyak negara maju dan berkembang.
Berikut adalah perbandingan defisit APBN Indonesia dengan beberapa negara lain:
- India: -7,9%
- China: -7,16%
- Amerika Serikat: -6,67%
- Jepang: -6%
- Thailand dan Filipina: -4%
- Malaysia: -3,5%
- Norwegia: -10,13%
- Saham WIKA Melesat Usai Cicil Bayar Obligasi Senilai Rp50 Miliar
- Cara Menentukan Ahli Waris untuk Polis Asuransi
- Emiten Perbankan LQ45 Perkasa Pekan Lalu, Apakah Terus Berlanjut?
Rasio Utang Pemerintah dan Daya Saing Indonesia
Rasio utang pemerintah Indonesia pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai 38,26% dari PDB, berada di bawah ambang batas 60% PDB yang dianggap aman secara internasional.
Sementara itu, peringkat daya saing Indonesia meningkat ke posisi 27 dari 67 negara menurut IMD World Competitiveness Ranking 2024.
Capaian tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya di Asia Tenggara setelah Singapura dan Thailand.
Airlangga Juga membandingkan situasi Indonesia dengan beberapa negara lain.
Menurutnya Jepang memiliki rasio utang terhadap PDB yang sangat tinggi, mencapai 254,6%.
Sementara itu, Singapura dan Yunani juga memiliki rasio yang cukup besar, masing-masing 162,5% dan 158,8%.
Berdasarkan perbandingan ini, Airlangga menegaskan bahwa posisi Indonesia jauh lebih menguntungkan dalam hal rasio utang terhadap PDB jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut dan banyak negara lainnya.
“Kenapa mereka utang besar? Karena bunganya negatif. Kemudian Amerika 123,3 persen utangnya. Jadi artinya dengan defisit mereka negara lain tinggi kita tidak perlu khawatir karena kita tetap di bawah 40 persen,” pungkas Airlangga.