Diangkat Jadi Direktur di Brantas Abripaya, PP Presisi Copot Komisaris Mohammad Toha Fauzi
- JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (PPRE) atau PP Presisi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Rabu, 22 September 2021 memu
Korporasi
JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (PPRE) atau PP Presisi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Rabu, 22 September 2021 memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Muhammad Toha Fauzi sebagai komisaris perseroan.
“Keputusan ini diambil sehubungan dengan penunjukannya sebagai Direktur Operasi I PT Brantas Abipraya (Persero),” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 22 September 2021.
Diketahui, pria kelahiran Bangkalan 54 tahun yang lalu ini merupakan lulusan sarjana Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada (UGM). Selain itu, ia juga menyandang gelar master di Institut Teknologi Bandung (ITB).
- UNIQLO Luncurkan Koleksi White Mountaineering pada 15 Oktober 2021, Harga Mulai Rp399 Ribu
- Dukung Program Mangrove Blue Carbon , Asahimas Chemical Gandeng Yayasan Kehati
- Dukung Industri Fuel Trading, Elnusa Mendapat Pembiayaan dari Mandiri
Sebelumnya, Toha pernah menjabat sebagai Direktur Operasi 2 di perusahaan ini sejak 2017. Selain itu, posisi lain yang pernah ditempati, yakni Direktur Operasi (2016-2017) dan Direktur Infrastruktur (2017-2019).
Dengan demikian, susunan dewan komisaris dan direksi terhitung sejak ditutupnya RUPSLB ini untuk masa jabatan lima tahun sebagai berikut.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Yul Ari Pramuraharjo
Komisaris : Sumardi
Komisaris Independen: Indra Jaya Rajagukguk
Direksi
Direktur Utama : Rully Noviandar
Direktur : Benny Pidakso
Direktur : M. Wira Zukhrial
Direktur : Muhammad Darwis Hamzah
Sebagai informasi hingga Agustus 2021, PP Presisi berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp3,5 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 103% year-on-year (yoy) dari Rp1,7 triliun pada periode yang sama tahun. Adapun 32% dari kontrak berasal dari jasa pertambangan.
Sepanjang semester I-2021, laba perseroan juga naik hingga 91% yoy dari Rp18,8 miliar menjadi Rp 35,9 miliar. Kemudian, pendapatan tercatat Rp1,22 triliun, tumbuh 22,39% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp997,11 miliar.
Pendapatan ini disumbang dari sektor konstruksi Rp1,02 triliun, ready mix Rp128,61 miliar, dan persewaan peralatan Rp65,89 miliar.
Total ekuitas tercatat sebesar Rp2,88 triliun sedangkan liabilitas Rp4,21 triliun. Adapun total aset dari semula Rp 6,9 triliun per Desember 2020 menjadi Rp7,1 triliun per Juni 2021.