Reshuffle Kabinet 2024
Nasional

Diangkat Jadi Menteri, Ini Jasa Bahlil, Rosan, dan Hasan untuk Jokowi

  • Pada momen Pilkada Jakarta 2012, Hasan memainkan peran kunci sebagai konsultan politik bagi Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Hasan membantu pasangan itu meraih posisi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan perombakan kabinet di penghujung masa jabatannya dengan melantik sejumlah pejabat baru pada Senin, 19 Agustus 2024, pukul 09.30 WIB, di Istana Negara, Jakarta. 

Perombakan ini tidak hanya sekadar pergantian personel, namun juga mencerminkan pergeseran strategi politik Jokowi dalam menghadapi tantangan menjelang akhir pemerintahannya.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945. Serta akan menjalankan segara peraturan perundangan-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap para pejabat yang dilantik Jokowi, di Jakarta.

Dalam reshuffle kali ini, Jokowi mengambil langkah berani dengan mengangkat beberapa orang kepercayaannya serta mendepak tokoh-tokoh yang sebelumnya dianggap sebagai sekutu, namun kini berubah menjadi lawan politiknya terutama mereka yang berasal dari PDIP. 

Langkah ini menjadi upaya Jokowi untuk memperkuat basis loyalitas di lingkaran terdekatnya, serta memastikan agenda pemerintahannya dapat berjalan lancar tanpa hambatan dari pihak-pihak yang kini berseberangan.

Pengangkatan orang-orang kepercayaan Jokowi dalam posisi strategis menunjukkan bahwa Jokowi tidak segan-segan menyingkirkan mereka yang dianggap tidak lagi sejalan dengan visi dan misi pemerintahannya.

Bahlil Lahadalia Kondektur Angkot Loyalis Jokowi

Bahlil Lahadalia memiliki perjalanan karier yang panjang, dimulai dari latar belakang yang sederhana sebagai kondektur angkot untuk menambah uang saku kuliah. Perjalanan wirausahanya yang semakin berkembang membawanya terpilih sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015–2019 dan bendahara umum PB HMI. 

Kepiawaiannya dalam dunia bisnis dan kepemimpinannya di HIPMI dan HMI mulai menarik perhatian publik, terutama di ranah politik.

Peran Bahlil semakin menonjol ketika ia mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Ia dipercaya menjabat sebagai Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda di tim kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin, peran strategis tersebut turut memperkuat posisinya dalam dunia politik. 

Kesuksesannya di bidang ini membuka jalan bagi kariernya di pemerintahan. Di mana ia menjalani peran yang semakin penting.

Karier Bahlil di pemerintahan berjalan mulus, ia kemudian ditunjuk sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, yang kemudian dilanjutkan dengan jabatan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per hari ini, Senin, 19 Agustus 2024. 

Kesuksesannya di berbagai posisi strategis membuatnya menjadi salah satu figur penting dalam pemerintahan Jokowi. Dikenal sebagai loyalis Jokowi, Bahlil juga merupakan otak di balik pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) bagi ormas keagamaan. 

Kini, ia disebut-sebut sebagai salah satu operator dan dalang utama di balik kudeta Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Bahlil tampak bertemu intens dengan Jokowi sebelum Airlangga mundur dari jabatannya. 

Sebagai salah satu orang yang digadang menjadi calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto yang baru saja mengundurkan diri, jika terpilih, posisi ini akan memperkuat perannya dalam peta politik nasional.

Hasan Nasbi Inisiator Teman Ahok

Hasan Nasbi hari ini resmi diangkat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam reshuffle kabinet terbaru. Sebagai seorang pengamat dan konsultan politik yang berpengalaman, Hasan telah menarik perhatian publik dengan kontribusinya yang signifikan dalam dunia politik Indonesia. 

Pada momen Pilkada Jakarta 2012, Hasan memainkan peran kunci sebagai konsultan politik bagi Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Hasan membantu pasangan itu meraih posisi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Keberhasilannya dalam posisi tersebut memperkuat reputasinya sebagai salah satu tokoh penting dalam strategi politik.

Hasan juga dikenal sebagai pelopor dan pendukung awal Teman Ahok, sebuah organisasi relawan yang mendukung Ahok dalam Pilkada 2017. Melalui Teman Ahok, Hasan mendukung upaya Ahok untuk maju sebagai calon independen.

Dalam Pilpres 2019, Hasan mendukung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Hasan kembali menggeber posisinya sebagai pemain kunci dalam tim kampanye presiden incumbent.

Pada momen Pilpres 2024, Nasbi berpindah halauan mengikuti Jokowi dengan mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sebagai juru bicara Tim Kampanye Prabowo-Gibran, Hasbi berperan menyusun strategi komunikasi dan mendukung visi pasangan calon. 

Pengalamannya yang luas dan kemampuannya dalam mengelola berbagai aspek komunikasi politik menjadikannya sosok yang strategis dalam kabinet.

Rosan Roeslani

Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, resmi dilantik sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 

Sebelumnya, Rosan merupakan ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dari tahun 2015 hingga 2020 dan juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin pada tahun 2019. 

Posisi strategis yang ia pegang sebagai bagian dari "ring 1" Prabowo, serta kedekatannya dengan Jokowi, memberikan nilai tawar politik yang besar. Penunjukan Rosan mencerminkan perubahan signifikan dalam lanskap politik Indonesia.