Niken Salindry.
Hiburan

Dibandingkan dengan Miftah Maulana, Siapa Sebenarnya Niken Salindry?

  • Ramai video yang beredar di media sosial terkait sikap pendakwah penuh kontroversi sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Gus Miftah yang mengolok-olok pedagang es teh.

Hiburan

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Ramai video yang beredar di media sosial terkait sikap pendakwah penuh kontroversi sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana (Gus Miftah) yang mengolok-olok pedagang es teh.

Dalam video tersebut, Gus Miftah menyebut penjual es teh dengan kata goblok atau bodoh. “Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Kalau masih ya sana jual, go***k,” ujar Gus Miftah yang kemudian disambut tawa orang-orang di sekitarnya.

Tekait hal itu, warganet dibuat geram olehnya. Tak sedikit juga yang membandingkan sikap Gus Miftah tersebut dengan Niken Salindry, pesinden sekaligus penyanyi dangdut asal Kediri. 

Adab sinden muda itu belakangan menjadi sorotan publik setelah dibandingkan dengan Gus Miftah. Hal ini terkait dengan sikap keduanya terhadap penjual es teh yang berada di depan panggung masing-masing.

Niken justru dinilai memiliki empati dan sikap yang lebih sopan terhadap penjual es teh. Ia bahkan membeli seluruh dagangannya dan membagikannya kepada para penonton.

“Mas, mase seng bakul es teh sama es jeruk, sini, itu totalnya berapa semua? Seratus ribu? Oke, semuanya boleh ambil itu ya, yang mau ambil, ambil aja. Sampeyan melok joget ya mas, wes gak usah bakulan,” ujar Niken Salindry.

Lantas, siapa sebenarnya Niken Salindry?

Profil Niken Salindry

Niken Salindry memiliki nama lengkap Dimas Niken Salindri. Beragama Islam, ia lahir pada 29 Juni 2008 di Kediri, Jawa Timur. Niken merupakan anak dari Ki Degleng Gondosupono, seorang dalang terkenal di Kediri, dan Wiwin Arumita, seorang penata rias atau make-up artist (MUA).

Niken Salindry diketahui sangat mengidolakan sinden terkenal Soimah. Niken dan Soimah telah saling mengenal dengan baik, bahkan Soimah pernah memberikan perhiasan kepada Niken.

Dalam sebuah episode di saluran YouTube deHakims, Niken diundang untuk bertemu Soimah oleh pembawa acara Irfan Hakim. Sebagai seorang penyanyi berpengalaman, Soimah memberikan pujian serta kritik yang membangun kepada Niken. Selain itu, Niken juga mengidolakan penyanyi Syahrini.

Niken Salindry menempuh pendidikan dasar di SDN Burengan 2, Kota Kediri, Jawa Timur. Lalu, ia melanjutkan jenjang Pendidikan di SMPN 6 Kota Kediri. Niken mulai belajar menjadi sinden sejak usia tiga tahun.

Niken Salindry adalah sinden atau penyanyi aliran campursari dan dangdut. Ia mulai belajar menjadi sinden dengan ayahnya, Ki Degleng Gondosupono, seorang dalang terkenal di Kota Kediri, sejak usia 2 tahun. 

Niken dengan cepat beradaptasi dengan musik Jawa yang sering dimainkan oleh ayahnya. Hal ini membuatnya sering tampil bersama sang ayah yang berprofesi sebagai dalang. Niken juga aktif mengikuti ekstrakurikuler karawitan dan berlatih vokal di sekolahnya, SDN Burengan 2, Kota Kediri.

Saat berusia empat tahun, Niken mulai tampil di atas panggung. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai sinden cilik yang populer di Kota Kediri dan di media sosial, terutama YouTube. Pada Desember 2016, saat berusia 8 tahun, Niken diundang untuk tampil di salah satu stasiun televisi nasional. 

Sejak itu, popularitasnya semakin meluas, tidak hanya di Kediri, tetapi juga di tingkat nasional. Niken semakin terkenal setelah menyanyikan lagu Mangku Purel dalam versi campursari, bahkan berhasil masuk dalam daftar trending musik di YouTube dan mencapai peringkat ke-7.

Sebagai penyanyi cilik yang sukses, Niken telah merilis beberapa single, di antaranya Kidung Wahyu Kalaseba dan Lara Asmara, yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Paijo Londo. Bakat musiknya juga membawanya menjadi salah satu artis dangdut terkemuka.

Di samping itu, meski masih muda, Niken memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Melalui unggahan di Instagram, iamemperkenalkan usaha kaos dengan desain wajahnya sendiri. Tak heran, popularitasnya membuat bisnis tersebut sukses. Kaos yang dijualnya telah diminati oleh penggemar dari berbagai daerah di Indonesia.