Dibayangi Sanksi dan Pengurangan Produksi, Penjualan Minyak Rusia Capai Angka Tertinggi
- Penjualan minyak Rusia mencatat rekor tertingginya minggu lalu. Hal ini terjadi meskipun Rusia masih dibayangi sanksi barat dan perjanjian pengurangan produksi.
Dunia
MOSKOW - Penjualan minyak Rusia mencatat rekor tertingginya minggu lalu. Hal ini terjadi meskipun Rusia masih dibayangi sanksi barat dan perjanjian pengurangan produksi.
Mengutip Insider Kamis, 6 April 2023, ekspor minyak Rusia naik menjadi 4,13 juta barel per hari pada minggu terakhir Maret atau naik 1 juta barel per hari dari minggu sebelumnya.
Ini menandai volume pengiriman tertinggi Rusia dalam tujuh hari terakhir dengan menjadikan volume pengiriman rata-rata empat mingguan negara itu menjadi 3,45 juta barel per hari. Angka ini sekaligus menjadi level tertinggi sejak Juni tahun lalu.
Ekspor minyak lintas laut Rusia diketahui telah telah meningkat sejak awal 2023. Sebagian besar peningkatan terjadi karena aliran minyak pipa yang terhenti ke Jerman dan Polandia.
- Mengenal BEI: Teknik Wawancara yang Kerap Digunakan Saat Interview Kerja
- INFO BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini 06 April 2023 dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta
- Lingkaran Merah Besar dan Menakutkan Muncul di Langit Italia
- Peneliti Temukan Medan Magnet Dari Planet Mirip Bumi di Ekstrasurya
Mengutip laporan Bloomberg, minyak mentah Rusia yang menuju ke Jerman benar-benar dihentikan akhir tahun lalu. Di sisi lain, dan aliran ke Polandia turun menjadi hanya 60.000 barel per hari di pipa Druzhba dan sehingga menyebabkan Rusia memiliki setengah juta barel minyak mentah tambahan untuk dijual melalui pelabuhan lautnya.
Kirim Banyak Minyak Pada Negara Sekutu
Rusia juga menindaklanjuti dengan janji sebelumnya untuk mengirimkan lebih banyak minyak ke sekutunya yang juga berkontribusi pada peningkatan ekspor lintas laut.
Pengiriman minyak Rusia menuju ke China, India, Turki, dan kapal yang tidak menunjukkan tujuan akhir mencatat rekor baru 3,29 juta barel per hari bulan lalu.
Hal ini terus terjadi meskipun ada banyak sanksi barat pada tahun lalu yang dimaksudkan untuk mengurangi pendapatan minyak Rusia. Sebut sajalarangan Uni Eropa dan batasan harga US$60 untuk minyak Rusia.
Ini dilakukan untuk mencegah negara tersebut menggunakan pengiriman barat dan layanan asuransi kecuali minyak mentah dijual di bawah ambang tersebut.
Meskipun beberapa perkiraan menunjukkan ekspor minyak Rusia anjlok sebagai tanggapan atas sanksi UE, data lain menunjukkan minyak mentahnya masih menuju ke pasar-pasar utama.
Sekitar setengah dari minyak Rusia masih didukung oleh pengiriman barat dan layanan asuransi meskipun dijual di atas batas harga. Di sisi lain, meskipun ada larangan minyak dari Negeri Beruang Merah, Eropa masih mengimpor minyak mentah asal Rusia melalui India.
Rusia sebelumnya telah berjanji untuk memangkas produksi minyaknya hingga setengah juta barel per hari hingga Juni. Namun, peningkatan pengiriman minyak akan merusak efek pengurangan produksi di pasar internasional.
Meski demikian, para ahli mengatakan ekonomi Rusia berisiko karena mengisolasi diri dari pasar global dan beralih dari investasi di sektor teknologi tinggi.
Bank sentral Finlandia memperingatkan Rusia berada di jalur menuju masa depan ekonomi yang suram. Lembaga think-tank bahkan percaya Rusia bisa menjadi negara gagal pada tahun 2033 .