Diblokir AS, Huawei Minta Royalti Paten 5G ke Perusahaan Teknologi Dunia
Huawei Technologies Co akan mulai meminta bayaran royalti ke perusahaan besar teknologi komunikasi untuk dapat mengakses paten 5G hasil produksinya, termasuk Samsung dan Apple
JAKARTA- Huawei Technologies Co akan mulai meminta bayaran royalti ke perusahaan besar teknologi komunikasi untuk dapat mengakses paten 5G hasil produksinya, termasuk Samsung dan Apple
Menurut Kepala bidang Huawei Song Liuping, upaya ini dilakukan karena Amerika Serikat tetap memblokir peralatan jaringan dan mematikan rantai suplai Huawei.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sedangkan di sisi lain, AS berencana menerapkan bea cukai rendah ke saingannya yaitu Qualcomm.inc.
Kebijakan Joe Biden yang tetap menekan perusahaan China, membuat pendiri Huawei Ren Zhengfei mengarahkan perusahaannya untuk menumbuhkan daftar klien perusahaan.
Mengutip dari laman Bloomberg, hal itu dapat menjadi sumber pendapatan yang besar bagi Huawei,
Mengingat Huawei sendiri ialah perusahaan teknologi yang memiliki portofolio hak paten 5G terbesar di dunia .
Allied Market Research memprediksi penjualan perangkat yang menggunakan 5G akan tumbuh hingga US$668 miliar atau Rp9,6 kuadriliun (Rp14.450/1$) secara global pada 5 tahun mendatang.
Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan nilai penjualan yang berkisar di US$5,5 miliar pada 2020.
Kepala bidang kekayaan intelektual Huawei Jason Ding mengatakan bahwa Huawei akan bersikap fleksible dalam negosiasi harga pada masing-masing produk 5G, mulai dari smartphone sampai smart car.
“Satu hal yang pasti adalah bahwa (royalty itu) US$2.50 (Rp36.000) untuk satu smartphone, “ujar Jason Ding.
Dilansir dari Reuters, Huawei mengklaim telah memegang lebih dari 100.000 paten aktif dari seluruh 40.000 kelompok paten di seluruh dunia.
Selain itu investasi Huawei untuk penelitian dan pengembangan mencapai 131.7 miliar yuan China atau setara dengan Rp292,7 triliun (Rp2.222/1 yuan China) pada 2019.