Dibuat Pusing Soal BBM Subsidi, Menkeu Sri Mulyani Tawarkan 3 Pilihan ke Presiden
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah mempertimbangkan tiga pilihan ditengah penentuan nasib harga bahan bakar minyak (BBM) Jenis Pertalite dan solar.
Nasional
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah mempertimbangkan tiga pilihan ditengah penentuan nasib harga bahan bakar minyak (BBM) Jenis Pertalite dan solar.
Meskipun ada tiga opsi, Sri Mulyani curhat pilihan ini tidak ada yang mengenakkan untuk nasib BBM. Bendahara negara ini telah membeberkan kondisi ini ke presiden Jokowi dan tiga opsi ini muncul sebagai pilihan nasib BBM.
"Tiga-tiganya sama sekali tidak enak. APBN jelas sekali akan sangat berat karena subsidi BBM itu sudah naik tiga kali lipat, dari Rp158 triliun ke Rp502 triliun. Itu sudah naik tiga kali lipat, ternyata masih kurang lagi," kata Sri Mulyani kepada awak media seusai menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa 23 Agustus 2022.
- Kisah Sukses UMKM: Berawal dari Kecintaan akan Fesyen Batik dan Kebaya, Kini Tuai Omzet Rp300 Juta per Tahun
- Strategi Investasi Kala Bank Central Ramai-Ramai Naikkan Suku Bunganya
- Tangerang Kembali Jadi Kota Incaran Konsumen Pemburu Rumah Seken
Adapun opsi pertama, pemerintah harus menambah anggaran subsidi sekitar Rp198 triliun sehingga total subsidi akan membengkak menjadi Rp700 triliunan. Maka perlu pertimbangan yang matang untuk melihat kondisi APBN sekarang.
Kedua, pemerintah harus mengendalikan volume dengan skema pembatasan pengendalian. Jadi pengguna BBM subsidi sudah tersegmentasi kepada masyarakat yang berhak saja.
Opsi terakhir, Pemerintah harus menaikkan harga BBM, alasannya mengacu pada kondisi harga minyak dunia yang juga melonjak tinggi hingga saat ini.
Sejak awal tahun, harga acuan minyak di pasar internasional melampaui US$100 per barel dan hal ini jauh dari asumsi yang dipatok pemerintah dalam APBN sebesar US$63 per barel.
Maka memang diperlukan langkah lain dari pemerintah untuk mengatasi APBN rawan jebol jika harga bahan bakar minyak (BBM) tidak naik atau tidak segera diatasi.
Ditambahkan, apapun keputusannya nanti, akan segera disampaikan ke publik. Ia mengatakan saat ini Kementerian Keuangan bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian ESDM Arifin Tasrif dan Kementerian BUMN Erick Thohir sedang berkoordinasi menentukan langkah konkrit kedepannya.