Dibuka Kembali, Begini Sejarah Taman Balekambang Solo
- Taman ini awalnya memiliki dua nama, sesuai dengan dua bagiannya. Bagian pertama disebut Partini Tuin (Taman Air Partini), dan bagian kedua dinamakan Partinah Bosch (Hutan Partinah).
Nasional
JAKARTA – Taman Balekambang Solo dibangun pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunagoro VIII (1916-1944) pada 26 Oktober 1921. Nama Balekambang diambil dari Balai Apung, yang tampak seperti struktur yang terapung di atas air. Istilah Balekambang berasal dari kata bale atau balai, yang berarti terapung atau mengambang.
Taman ini dibangun sebagai bentuk kasih sayang KGPAA Mangkunagoro VII terhadap kedua putrinya, yaitu Gusti Raden Ayu Partini Husein Djayadiningrat dan Gusti Raden Ayu Partinah Sukanta. Oleh karena itu, di dalam taman tersebut terdapat patung GRAy Partini dan GRAy Partinah sebagai simbol keraton.
Awal didirikan, taman ini belum dikenal dengan nama Taman Balekambang. Taman ini awalnya memiliki dua nama, sesuai dengan dua bagiannya. Bagian pertama disebut Partini Tuin (Taman Air Partini), dan bagian kedua dinamakan Partinah Bosch (Hutan Partinah).
- Top! Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.336,78 Triliun
- Kontroversi Roti Aoka dan Okko, Begini Cara Memilih Makanan Kemasan yang Aman dan Sehat
- Prospek Kinerja AKRA Usai Capai Laba Bersih Rp1 Triliun pada Semester I-2024
Dahulu, taman ini hanya dapat diakses oleh keluarga kerajaan. Namun, pada tahun 1944, Mangkunegara VIII memutuskan untuk membuka taman ini bagi masyarakat umum. Selama perjalanannya, taman ini sempat terbengkalai dan tidak terawat. Pada tahun 2007, Pemerintah Kota Solo melakukan revitalisasi terhadap Taman Balekambang.
Di Partini Tuin, terdapat sebuah kolam besar serta kolam renang yang dilengkapi dengan dua balai. Balai yang pertama dikenal sebagai Bale Apung. Pada masa awal berdirinya, balai ini digunakan sebagai tempat bersantai dan berkumpul bagi anggota keluarga kerajaan.
Di kolam besar ini, terdapat fasilitas penyewaan perahu yang memungkinkan pengunjung berkeliling di sekitar kolam. Selain itu, kolam ini juga digunakan sebagai tempat lomba memancing pada waktu-waktu tertentu.
Terdapat beberapa permainan wisata air yang tersedia untuk pengunjung bersenang-senang, serta tempat duduk unik berbentuk angsa di sekitar kolam untuk bersantai. Pengunjung juga dapat memberi makan ikan yang ada di kolam tersebut.
Balai lainnya dikenal sebagai Bale Tirtayasa. Dulu, balai ini digunakan sebagai tempat berganti pakaian bagi anggota kerajaan yang ingin berenang. Di depan balai ini, terdapat sebuah kolam renang yang kini sudah tidak berfungsi lagi.
Di bagian taman lainnya, Partinah Bosch adalah area yang indah dengan berbagai koleksi tanaman langka, seperti beringin putih, beringin sungsang, dan kenari. Pohon-pohon tua langka nan besar di sini membuat pemandangan menjadi hijau, rindang, dan eksotis. Di taman ini, kawanan angsa, ayam kalkun, kera, dan rusa hidup bebas. Pengunjung bisa bersantai di bangku-bangku yang tersedia di sekitar taman.
Untuk menjelajahi taman tanpa harus berjalan kaki, tersedia layanan penyewaan kereta wisata. Terdapat kereta yang harus didorong oleh penumpangnya sendiri dan juga kereta yang ditarik oleh kuda. Selain itu, taman ini dilengkapi dengan fasilitas wifi gratis.
Di bagian paling belakang terdapat Taman Reptil Balekambang, yang resmi dibuka pada tahun 2012. Taman ini didirikan sebagai respon terhadap banyaknya komunitas pecinta reptil yang sering berkumpul di Taman Balekambang.
Karena komunitas tersebut tidak memiliki tempat permanen, taman reptil ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan mereka. Seluruh koleksi reptil di taman ini merupakan sumbangan dari komunitas pecinta reptil, dan perawatan sehari-hari koleksi reptil juga menjadi tanggung jawab komunitas tersebut.
Taman Reptil Balekambang juga menyimpan batu istimewa yang disebut Batu Asmara. Batu Asmara merupakan pecahan meteor yang berasal dari luar wilayah Kota Solo. Di Taman Balekambang, terdapat dua Batu Asmara, satu berada di dalam Taman Reptil Balekambang dan satu lagi terletak di sebelah timur Taman Balekambang.
Taman Balekambang tidak hanya merupakan tempat bersantai, tetapi juga berfungsi sebagai pusat seni asal Kota Solo. Di sini terdapat dua tempat pertunjukan, panggung luar dan gedung pertunjukan.
Panggung luar dapat menampung sekitar 1.000 penonton dan biasanya digunakan untuk pementasan Sendratari Ramayana setiap malam bulan purnama. Pertunjukan ini terbuka untuk umum tanpa biaya. Selain itu, panggung ini juga sering digunakan untuk pertunjukan musik keroncong, tembang kenangan, dan berbagai jenis musik lainnya.
Sementara, gedung pertunjukan memiliki kapasitas sekitar 300 penonton. Gedung ini menjadi lokasi rutin untuk pagelaran ketoprak setiap Sabtu malam. Kelompok ketoprak telah berkembang di taman ini sejak akhir 1970-an dan bahkan telah melahirkan komedian terkenal seperti Nunung, Mamiek Prakoso, dan Gepeng.
Dibuka Kembali
Taman Balekambang Solo, Jawa Tengah kembali dibuka pada Kamis, 25 Juli 2024. Sebagaimana diketahui, taman ini telah menjalani revitalisasi besar-besaran sejak akhir tahun 2022. Wajah baru Taman Balekambang akan diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 25 Juli 2024.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko menyatakan, pada hari peresmian, masyarakat dapat mengunjungi Taman Balekambang tanpa dikenakan biaya. “Selama satu hari itu gratis buat pengunjung,” kata Aryo, Selasa, 23 Juli 2024, dikutip dari Antara.
Masuk Gratis
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali membuka Taman Balekambang untuk masyarakat umum secara gratis pada Jumat, 26 Juli 2024.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, melalui akun Instagram @disbudparska, menginformasikan Taman Balekambang dibuka secara gratis hari ini mulai pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB. Pengunjung dapat memasuki area Taman Balekambang melalui pintu Pasar Burung Depok.
“Kabar Gembira!! Taman Balekambang kembali dibuka untuk umum secara gratis, Jumat, 26 Juli 2024. Jam buka 18.00 – 22.00 WIB. Yuk mari jaga fasilitas yang ada di Taman Balekambang!” demikian tertulis dalam keterangan unggahan tersebut.
Dijelaskan, pemulung, pengemis, pedagang kaki lima, dan pengamen dilarang memasuki taman tersebut. Selain itu, wisatawan juga dilarang merusak tanaman dan fasilitas umum yang terdapat di Taman Balekambang.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Usai peresmian, Taman Balekambang dibuka gratis untuk masyarakat. Sementara keesokan harinya, pengunjung akan dikenai tarif masuk.
Masyarakat yang ingin mengunjungi Taman Balekambang Solo akan dikenakan tarif tiket sebesar Rp5.000. Pengunjung akan melakukan reservasi secara online terlebih dahulu hingga ada kepastian mengenai teknis pengelolaannya. “Alamat (reservasi) ya, ini belum, nanti akan kita umumkan saat peresmian. Belum tahu juga (pihak ketiga), nanti kita tunggu Pak Wali, Pak Teguh,” beber Aryo.
“Untuk tarif tiket belum ada asuransinya. Itu sedang kami pikirkan juga,” paparnya.
Sementara, Taman Balekambang akan dibuka untuk umum mulai pukul 06.00-17.00 WIB.
- Penutupan LQ45 Hari Ini 26 Juli 2024: ARTO Pimpin Penguatan 25 Saham
- IHSG 26 Juli 2024 Menguat 0,66 Persen ke Level 7.288,17
- Mengenal Kawasan Industri Batang, PSN Bernilai Investasi Rp13 Triliun
Sebagai informasi, perbaikan Taman Balekambang Solo adalah proyek besar yang menghabiskan biaya sebesar Rp154 miliar. Menurut kontrak yang disepakati, penyelesaian proyek dilakukan pada bulan Desember 2023.
Setelah renovasi, Taman Balekambang kini tampil lebih modern dengan tambahan fasilitas seperti sky walk, gedung pertunjukan, kolam Partini, Bale Apung, coffee shop, dan food court. Diharapkan taman ini dapat menjadi destinasi wisata unggulan bagi penduduk lokal dan wisatawan di Kota Surakarta.