Dibuka Melemah, Nilai Kurs Rupiah Diprediksi Menguat karena Ekspetasi Suku Bunga BI
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 19 Desember 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 15 poin di posisi Rp15.613 perdolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Meskipun dibuka melemah pada perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah diprediksi menguat karena adanya ekspetasi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 19 Desember 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 15 poin di posisi Rp15.613 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 16 Desember 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 21 poin di level Rp15.598 per dolar AS.
- Hindari Gejolak Harga Pangan Bapanas Tetapkan Tata Cara Pendanaan CPP Strategis
- KemenKopUKM Gandeng Sido Muncul Kembangkan Rantai Pasok Komoditas Bahan Baku Jamu
- Buktikan Kredibilitas Pengembang Terdepan, Vimala Hills Serah Terimakan Villa Tepat Waktu
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi untuk berkonsolidasi dengan sedikit penguatan pada perdagangan hari ini.
Pasalnya, setelah bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pekan lalu, tumbuh ekspetasi bahwa BI akan turut mengerek BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada pertemuan Desember 2022.
"Ekspetasi kenaikan suku bunga acuan BI pekan ini untuk mengimbangi kenaikan suku bunga acuan The Fed dan menekan inflasi tanah air dapat mendorong penguatan rupiah," ujar Ariston kepada TrenAsia, Senin, 19 Desember 2022.
- Rekomendasi Tanaman Hias Paling Banyak Dicari Selama 2022 Menurut Google Lens, Tertarik Menjualnya?
- Menuju 2024, Ini Ruas Tol Trans Sumatra yang Belum Rampung Dibangun
- Dukung Pelaku Ekspor, BRI Gandeng Eximbank Sediakan Global AR Financing
Sementara itu, tekanan terhadap rupiah pun masih datang dari kekhawatiran resesi global yang semakin meningkat seiring dengan mendekati akhir tahun 2022 dan dapat menekan aset berisiko seperti rupiah.
Rupiah pun masih tertekan oleh sentimen yang muncul dari penyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa bank sentral AS masih akan menaikkan suku bunga hingga 2023.
Ia menjelaskan bahwa The Fed belum selesai mengerek suku bunga dalamr rangka meredam inflasi, dan dibutuhkan pertimbangan yang benar-benar matang dan ketat sebelum bank sentral bisa menurunkan suku bunga.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp15.560 perdolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.620 perdolar AS.