manuksrip injil.jpg
Tekno

Dicuri Tahun 1917, Manuskrip Berusia 1000 Tahun Ini Kembali ke Pemiliknya

  • Sebuah manuskrip berusia 1.000 tahun yang dijarah selama Perang Dunia I telah dikembalikan ke biara Yunani dari mana ia dicuri lebih dari seabad yang lalu.

Tekno

Amirudin Zuhri

ATENA-Sebuah manuskrip berusia 1.000 tahun yang dijarah selama Perang Dunia I telah dikembalikan ke biara Yunani dari mana ia dicuri lebih dari seabad yang lalu.

Menurut rilis berita dari Museum of the Bible  manuskrip tersebut adalah salah satu injil tulisan tangan tertua di dunia.

Dokumen itu ditulis di sebuah biara Yunani di Italia selatan pada akhir abad ke-10 hingga awal abad ke-11. Tetapi antara abad ke-14 dan ke-15, ia pindah ke Biara Kosinitza yang juga dikenal sebagai Biara Theotokos Eikosiphoinissa, di utara Yunani.

Ketika Tentara Bulgaria menginvasi Yunani selama Perang Dunia I, tentara menjarah biara, mencuri lebih dari 400 manuskrip berharga serta buku-buku lain, benda-benda, dan uang tunai. Beberapa manuskrip dijual di Eropa  dan akhirnya berakhir di museum Amerika.

Pada tahun 2015, Gereja Ortodoks Yunani telah meminta beberapa lembaga Amerika yang memegang manuskrip  untuk secara sukarela mengembalikannya ke biara. Museum mulai meneliti manuskrip Perjanjian Baru Yunani pada tahun 2019, membuat para sarjana menyadari bahwa dokumen tersebut telah dicuri dari Biara Kosinitza. Dan pada tahun 2020, museum menjangkau para pemimpin Ortodoks Timur untuk mengungkapkan keinginannya  mengembalikan manuskrip tersebut.

Pernyataan bersama dari Keuskupan Agung Ortodoks Yunani Amerika dan Museum of the Bible menyebutkan naskah itu akhirnya dikembalikan ke biara dalam upacara resmi pada  Kamis 30 September 2022.

“Ketika Museum of the Bible  menemukan bahwa teks ini diambil secara ilegal dan rakus dari Biara, ia bergerak cepat, bertanggung jawab dan profesional untuk melihat pemulihan dan pemulangannya,” kata Uskup Agung Elpidophoros dari Amerika, yang mewakili His All-Holiness Ecumenical Patriarch Bartholomew.

“Kami tidak dapat mengungkapkan rasa terima kasih kami,” katanya.

Patriark Ekumenis Bartholomew, pemimpin gereja Ortodoks Timur, meminjamkan tiga manuskrip lainnya ke Museum of the Bible sebagai “tanda terima kasih atas kembalinya manuskrip Injil,” kata pernyataan itu.