Didepak dari LQ45, Saham GGRM Berdarah-darah
- Harga saham GGRM terpantau drop 1,32% atau 200 poin menjadi Rp14.950 per lembar.
Bursa Saham
JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI)mengeluarkan emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dari indeks LQ45 mulai 1 November 2024 – 31 Januari 2025.
Sejurus kemudian, laju gerak saham GGRM pada perdagangan sesi I, Senin 28 Oktober 2024 bergerak di zona negatif. Harga saham GGRM terpantau drop 1,32% atau 200 poin menjadi Rp14.950 per lembar.
Bukan cuma pagi ini, saham GGRM sudah berdarah-darah dalam beberapa tahun belakangan. Dibandingkan dengan lima tahun lalu, harga GGRM longsor sedalam 80,56%. Tahun itu, harga saham GGRM tertingginya masih di level Rp80.050 per unit.
Lalu, harga sahamnya juga turun 54,38% dalam tiga tahun terakhir. Sementara dibandingkan dengan setahun yang lalu, nilainya susut 37,99%. Berlanjut jika dihitung dari awal tahun, harga saham GGRM sudah menguap 26,32%.Sementara itu, kapitalisasi pasar GGRM mencapai Rp28,81 triliun.
Selain GGRM, otoritas bursa juga mendepak saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dari daftar LQ45. Untuk diketahui, LQ45 adalah sebuah indeks yang mengukur kinerja dari 45 perusahaan terpilih yang diperdagangkan di BEI dan akan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
Adapun syarat untuk terdaftar di LQ45 adalah minimal sudah terdaftar di BEI minimal tiga bulan. Kemudian, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar terbesar selama 1-2 bulan terakhir.
Tak cuma itu, kondisi keuangan perusahaan juga harus sehat dengan prospek cerah. Saham LQ45 wajib masuk dalam 60 saham dengan nilai transaksi tertinggi di pasar reguler selama 12 bulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan dan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
30 saham teratas dengan nilai transaksi tertinggi otomatis masuk ke dalam perhitungan Indeks LQ45. Sedangkan 15 saham lainnya akan dipilih berdasarkan kriteria tambahan seperti frekuensi transaksi di pasar reguler.
Berikut 45 saham yang masuk indeks LQ45 yang efektif pada 1 November 2024-31 Januari 2025:
1.PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
2.PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
3.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
4.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
5.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
6.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
7.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
8.PT Bank Jago Tbk (ARTO)
9.PT Astra International Tbk (ASII)
10.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
11.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
12.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
13.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
14. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
15.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
16.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
17.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
18.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
19.PT Essa Industries Tbk (ESSA)
20.PT XL Axiata Tbk (EXCL)
21.PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
22. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
23. PT Vale Indonesia Tbk (INCO
24.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
25.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP)
26.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
27.PT Indosat Tbk (ISAT)
28.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
29.PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
30.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
31.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
32.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
33.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
34. PT Medco Energi International Tbk (MEDC)
35.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
36.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
37.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
38.PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
39.PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO)
40. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
41.PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
42.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
43.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
44.PT United Tractors Tbk (UNTR)
45. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)