<p>Saat ini, karyawan BRI Group  secara keseluruhan berjumlah lebih dari 134.000 orang, di mana mayoritas atau sebanyak 78% didominasi oleh generasi milenial, 16% oleh Gen X, 5% oleh Gen Z, dan 1% oleh Boomers. / BRI</p>
Industri

Didominasi Generasi Milenial, Ini Strategi BRI Optimalkan Karyawan Saat Pandemi

  • Saat ini, karyawan BRI Group sendiri secara keseluruhan berjumlah lebih dari 134.000 orang. Mayoritas atau sebanyak 78% karyawan didominasi oleh generasi milenial, 16% oleh Gen X, 5% oleh Gen Z, dan 1% oleh Boomers.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Pandemi COVID-19 kini telah mengubah cara kerja baru perusahaan, tak terkecuali bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Saat ini, karyawan BRI Group sendiri secara keseluruhan berjumlah lebih dari 134.000 orang. Mayoritas atau sebanyak 78% karyawan didominasi oleh generasi milenial, 16% oleh Gen X, 5% oleh Gen Z, dan 1% oleh Boomers.

Direktur Human Capital BRI Herdy R. Rahman mengungkapkan, ke depan tidak menutup kemungkinan akan banyak perusahaan yang melanjutkan sistem kerja work from home (WFH) terhadap karyawan.

“BRI sendiri memiliki cara kerja baru yang sesuai dengan protokol kesehatan sehingga karyawan dapat terus produktif melalui teknologi digital,” ungkapnya dalam sebuah acara daring, 15 Oktober 2020.

Ia menjelaskan, perusahaannya telah menerapkan flexible working dari sisi tempat maupun waktu. Salah satunya dengan menyediakan alternatif tempat kerja atau co-working space BRILiaN Center di sejumlah tempat, yakni Bogor, BSD, Bintaro, dan lain-lain.

“Tempat kerja yang dekat dengan area tempat tinggal karyawan. Jadi, mereka yang rumahnya di Bogor tidak harus ke Jakarta,” ungkapnya.

Selain itu, disediakan pula aplikasi BRILiaN dengan fitur BRI Community untuk memonitor pekerjaan anggota dalam suatu tim.

“BRI menjalankan team based working atau agile organization sehingga seorang staff dapat mengerjakan projectnya dengan team leader yang berbeda,” kata Herdy.

Genjot Digitalisasi

Di tengah situasi pandemi, lanjutnya, bank bersandi BBRI ini mengaku terus mempercepat digitalisasi, yakni dengan cara menggunakan fasilitas online baik untuk rapat kerja, performance review, maupun koordinasi lainnya.

Ia menerangkan, perbankan saat ini dituntut untuk adaptif dan inovatif. “Sekarang kondisinya sudah era open banking yang serba dinamis dan cepat,” katanya.

Adapun tuntunan yang harus dihadapi bank, seperti cross industry partnership, kolaborasi dengan financial technology, credit scoring analytics, platform kredit secara online, dan pembayaran digital.

“Oleh karena itu, talenta perbankan harus bisa beradaptasi dengan perubahan antara sistem perbankan lama dengan yang baru,” tambahnya. (SKO)