Didominasi Mesin dan Baja, Impor Indonesia Naik 21,9 Persen Menjadi Rp315 Triliun Per Juni 2022
- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan adanya kenaikan nilai impor Indonesia di Juni 2022 mencapai US$21 miliar atau setara dengan Rp315 Triliun (Kurs per 15 Juli 2022, Rp15.024)
Nasional
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan adanya kenaikan nilai impor Indonesia di Juni 2022 mencapai US$21 miliar atau setara dengan Rp315 Triliun (asumsi kurs Rp15.024 perdolar AS)
Kenaikan nilai impor ini mencapai 12,87% dibandingkan Mei 2022 serta naik 21,98% dibanding Juni 2021. Margo menjelaskan kenaikan ini didominasi oleh impor migas dan nonmigas.
"Impor migas di bulan Juni tercatat naik 9,52% dibanding Mei 2022 sebesar US$3,67 miliar atau naik 59,84% dibanding Juni 2021," ujar Margo konferensi virtual BPS di Jakarta, Jumat 15 Juli 2022.
- Ibu-Ibu, Begini Cara Beli Minyak Goreng Murah Rp14.000 per Liter
- Yuk Intip 4 Fakta Jalan Tol Pertama di Sumatra
- Nilai Pengembangan Capai Rp56 Triliun, Bandara Kualanamu Siap jadi Hub Internasional
Sedangkan impor nonmigas Juni 2022 tercatat senilai US$17,33 miliar, naik 13,60% dibanding Mei 2022 atau naik 16,15% dibanding Juni tahun sebelumnya.
Margo memerinci, peningkatan impor nonmigas yang paling terbesar berasal dari mesin atau peralatan mekanis (HS 84) sebesar 27,99% mom, besi dan baja (HS 72) yang naik 46,13%.
Sementara itu, penurunan impor nonmigas terbesar berasal dari gula dan kembang gula sebesar US$152,8 juta atau turun sebanyak 39,57%.
Untuk sektor migas, didorong oleh impor minyak mentah yang naik 45,34% dan hasil minyak naik 5,89%.
Adapun dari sisi eskpor, tercatat pada Juni ekspor Indonesia mencapai US$26,09 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mengalami surplus US$5,09 miliar.