<p>Manajemen emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) saat RUPS. / Totalbp.com</p>
Industri

Didominasi Proyek Swasta, Total Bangun Persada Raih Kontrak Baru Rp414 Miliar

  • JAKARTA – Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) memperoleh kontrak anyar sebesar Rp414 miliar hingga awal Agustus 2020. Dari jumlah itu, proyek swasta mendominasi perolehan kontrak baru perseroan tahun ini. Presiden Direktur Total Bangun Persada Janti Komadjaja menyebutkan mayoritas proyek yang sedang ditangani adalah bangunan multi fungsi (mixed use) dengan kontribusi sebesar 44% […]

Industri

wahyudatun nisa

JAKARTA – Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) memperoleh kontrak anyar sebesar Rp414 miliar hingga awal Agustus 2020. Dari jumlah itu, proyek swasta mendominasi perolehan kontrak baru perseroan tahun ini.

Presiden Direktur Total Bangun Persada Janti Komadjaja menyebutkan mayoritas proyek yang sedang ditangani adalah bangunan multi fungsi (mixed use) dengan kontribusi sebesar 44% dan apartemen sebesar 37%. Sisanya merupakan proyek perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, dan industri.

Target kontrak baru sampai dengan akhir 2020 sebesar Rp6,49 triliun. “Ini (kontrak baru) masih on going terus. Ada beberapa proyek yang sudah dekat. Maksudnya, kemungkinan besar akan kami dapatkan,” kata Janti dalam acara paparan publik virtual di Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2020.

Menurut Janti, sebenarya perusahaan konstruksi itu sedang menunggu dua proyek besar. Kedua proyek tersebut harusnya dijadwalkan tahun ini. Namun karena kondisi saat ini, perseroan masih menunggu keputusan dari pihak yang bersangkutan.

“Ini semua (keputusan itu) kami kembalikan pada pemberi tugas, apakah mereka terus on schedule atau ada pergeseran,” jelas Janti. Alhasil, tercapai atau tidaknya target kontrak baru perseroan tergantung dari keputusan tersebut.

Penutupan Atap (Topping off) proyek Graha Paramita II Project, Bintaro dari emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) / Totalbp.com

Tunda Proyek Akibat Pandemi

Mengenai banyaknya penundaan proyek yang terjadi saat ini, Janti menyebutkan perusahaan menerapkan strategi dengan melaksanakan konstruksi dengan menggunakan uang muka, sehingga dapat diantisipasi.

Janti juga menyampaikan perseroan melakukan strategi untuk menangani banyaknya penundaan proyek yang terjadi saat ini. Strategi itu berupa pelaksanaan proyek konstruksi dengan menggunakan uang muka, sehingga dapat diantisipasi.

“Rata-rata proyek berjalan dengan adanya down payment. Jadi sangat sedikit proyek yang menggunakan modal kami,” ungkap Janti.

Dalam paparan publik yang digagas Bursa Efek Indonesia (BEI) itu, perseroan juga memberikan penjelasan mengenai belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini. Capex perseroan tahun 2020 sudah terserap sebesar Rp5,05 miliar dari anggaran yang dialokasikan sebesar Rp10 miliar. (SKO)