Korporasi

Didorong Digitalisasi, BRI Salurkan Rp66,9 Triliun KUR Selama Kuartal I-2022

  • Penyaluran ini setara dengan 25,77% dari total plafond KUR yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI di tahun 2022 senilai Rp260 triliun.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -PT Bak Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp66,9 triliun kepada 1,8 juta nasabah selama kuartal I-2022. 

Penyaluran ini setara dengan 25,77% dari total plafond KUR yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI di tahun 2022 senilai Rp260 triliun.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto merinci, penyaluran KUR BRI kepada segmen mikro tercatat sebesar Rp56,69 triliun kepada 1,6 juta nasabah, segmen kecil sebesar Rp8,67 triliun kepada 31 ribu nasabah dan segmen ultra mikro sebesar Rp1,64 triliun kepada 186 ribu nasabah.

Menurut Catur, salah satu kunci keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR yakni terbentuknya ekosistem digital yang diciptakan oleh perseroan. 

“Melalui digitalisasi, BRI dapat menciptakan efisiensi proses bisnis melalui revitalisasi Mantri, enhancement BRISPOT Mikro, serta memperbarui operating model end to end tenaga pemasar, yang berdampak pada peningkatan produktivitas Mantri dalam penyaluran KUR,” kata Catur dalam website resmi seperti dikutip Senin, 18 April 2022.

Ditambahkan, saat ini perseroan juga telah mengembangkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar, kelompok pelaku usaha, dan komoditas tertentu serta menggunakan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting.

“Ekosistem digital yang diciptakan oleh BRI nyatanya mampu mendorong penyaluran KUR, utamanya dari sektor produksi. Tercatat sebesar 56,58% penyaluran KUR BRI pada Maret 2022 disalurkan kepada sektor produksi,” tambah Catur.

Strategi BRI dalam menyalurkan KUR, menggunakan pendekatan selective growth, dimana program pembiayaan dilakukan secara cermat dan selektif dengan fokus pada optimalisasi potensi bisnis di daerah, terutama kepada usaha-usaha dari sektor ekonomi yang dinilai unggul, relatif mampu bertahan dan terus tumbuh di tengah kondisi pemulihan ekonomi nasional.