Nasional

Didorong Harga Sawit, Nilai Tukar Petani Meningkat pada November 2021

  • BPS mencatat bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pada November 2021 meningkat tipis sebesar 0,49% menjadi 107,18 dibandingkan Oktober sebesar 106,67.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pada November 2021 meningkat tipis sebesar 0,49% menjadi 107,18 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 106,67.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan bahwa kenaikan NTP November 2021 didorong salah satunya oleh melonjaknya harga kelapa sawit, kopi dan kelapa.

Harga ketiga komoditas ini mengerek NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 2,05% menjadi 130,28 pada November dari bulan sebelumnya 127,66.

"Yang terjadi peningkatan cukup tinggi yaitu untuk kelompok subsektor perkebunan rakyat yang meningkat 2,05 persen itu karena indek yang diterima petani mengalami kenaikan 2,52 persen. Penyebabnya adalah kenaikan  harga pada kelapa sawit kopi dan kelapa," ujar Margo dalam konferensi pers, Rabu, 1 Desember 2021.

Dia menjelaskan, untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) mengalami kenaikan kecil sebesar 0,13% menjadi 99,48 dari bulan Oktober sebesar 99,35. Sedangkan NTP Peternakan juga naik menjadi 99,56, atau meningkat 0,56% dari 99,01 pada Oktober.

Sebaliknya, NTP subsektor Hortikultura dan Perikanan mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,92% dan 0,16%. NTP Hortikultura pada November tercatat sebesar 96,54 sedangkan Perikanan sebesar 105,11.

"Kalau dilihat komoditas dominan yang mempengaruhi penurunan indeks yang diterima petani adalah penurunan harga pada komoditas bawang merah, cabai rawit dan tomat," papar Margo.

Dia menambahkan, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga mengalami kenaikan sebesar 0,51% menjadi 107,03 dari bulan Oktober sebesar 106,49.

Sementara itu, harga rata-rata Gabah Petani (GKP) meningkat sebesar 0,91% sedangkan harga beras meningkat sebesar 0,81%.