<p>Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Didorong Perlambatan Ekonomi Cina, Nilai Kurs Rupiah Ditraksir Fluktuatif

  • "Kalau terjadi perlambatan ekonomi Cina, akan berdampak terhadap ekspor komoditas Indonesia. Ketakutan ini yang membuat mata uang rupiah melemah walaupun data ekonomi dalam negeri cukup bagus," ujar Ibrahim
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah diprediksi akan dibuka berfluktuatif dan bergerak di kisaran Rp14.860-Rp14.890 per dolar AS.

Setelah sebelumnya, rupiah ditutup melemah 39 poin di level Rp14.873 perdolar Amerika Serikat (AS) menurut perdagangan via Bloomberg, Senin, 1 Agustus 2022.

Pada perdagangan sebelumnya di hari Jumat, 29 Juli 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp14.834 perdolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan terjadi juga pada dolar AS karena efek resesi yang mendorong The Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Sementara itu, tingginya harga komoditas menjadi faktor yang menguatkan fundamental ekonomi Indonesia.

Neraca perdagangan mencatat surplus selama 26 bulan berturut-turut, dan peningkatan cadangan devisa membuat nilai tukar rupiah terbilang stabil dan tidak mengalami pelemahan setajam mata uang di kawasan Asia lainnya.

Selain itu, pemerintah juga diprediksi akan mendapatkan tambahan penerimaan sebesar Rp420 triliun di tahun 2022, dan kenaikan itu akan diberdayakan untuk subsidi energi sehingga harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan gas tiga kilogram tidak dinaikkan dan dapat meredam inflasi.

"Namun, kekuatan ekonomi kita sedang diuji dengan melambatnya ekonomi China yang kemungkinan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal kedua 2022 di bawah 5,5%. Kalau terjadi perlambatan ekonomi China, akan berdampak terhadap ekspor komoditas Indonesia. Ketakutan ini yang membuat mata uang rupiah melemah walaupun data ekonomi dalam negeri cukup bagus," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 1 Agustus 2022.