Menara telekomunikasi alias BTS milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), anak usaha BUMN Telkom / Mitratel.co.id
Korporasi

Didorong Segmen Tower Leasing, Laba Bersih Mitratel (MTEL) Naik 9 Persen

  • Per-kuartal I-2023, Mitratel mencatat laba bersih Rp501,02 miliar, naik 9% secara year-on-year (yoy) dari Rp459,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Dayamitra Telekomuniikasi Tbk (Mitratel/MTEL) mencatat kenaikan laba bersih 9% pada kuartal I-2023 yang utamanya didorong oleh pendapatan dari segmen bisnis tower leasing.

Per-kuartal I-2023, Mitratel mencatat laba bersih Rp501,02 miliar, naik 9% secara year-on-year (yoy) dari Rp459,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Naiknya laba bersih perseroan tercatat seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 9,89% yoy dari Rp1,87 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp2,05 triliun pada kuartal I-2023.

Pendapatan dari sewa menara telekomunikasi berkontribusi 93,43% terhadap total pendapatan Mitratel dengan angka Rp1,92 triliun, meningkat 17,78% dari Rp1,63 triliun.

Sementara itu, pendapatan jasa konstruksi mengalami penurunan 43,7% yoy dari Rp234,49 miliar menjadi Rp131,82 miliar pada kuartal I-2023, sedangkan pendapatan jasa dan sewa listrik menurun 38,69% yoy menjadi Rp3,18 miliar dari Rp5,2 miliar.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pendapatan dari penyewaan menara telekomunikasi (tower leasing) masih menjadi faktor pengungkit kinerja keuangan perseroan pada kuartal pertama tahun ini.

"Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh penambahan tenant dan kolokasi, termasuk akuisisi menara Indosat pada kuartal pertama tahun ini," ujar Theodorus dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 3 Mei 2023.

Akuisisi menara telekomunikasi dan serat kabel optik pada tahun 2022 berdampak positif terhadap pertumbuhan pendapatan tower leasing dan tercatatnya pendapatan baru dari bisnis kabel optik. Per-kuartal I-2023, Mitratel membukukan pendapatan Rp34 miliar dari segmen kabel optik.

Sementara pendapatan mengalami kenaikan, beban pokok pendapatan pun turut terkerek naik 2,5% yoy dari Rp952,36 miliar menjadi Rp976,1 miliar.

Aset Mitratel pada kuartal pertama tahun ini membukukan kenaikan aset sebesar 2,40% atau menjadi Rp57,42 triliun dari Rp56,07 triliun pada akhir tahun 2022.

Kemudian, liabilitas Mitratel juga turut mengalami kenaikan 3,8% yoy dari Rp22,26 triliun menjadi Rp23,11 triliun.

Dengan demikian, ekuitas Mitratel pada akhir kuartal I-2023 tercatat di angka Rp34,31 triliun, lebih tinggi 1,5% yoy dari Rp33,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.