Diduga Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris, Malaysia Tahan Kapal Berbendera China
- KUALA LUMPUR-Malaysia telah menahan sebuah kapal berbendera China yang diduga menjarah dua kapal Inggris yang karam pada Perang Dunia Kedua.Kapal itu disi
Dunia
KUALA LUMPUR-Malaysia telah menahan sebuah kapal berbendera China yang diduga menjarah dua kapal Inggris yang karam pada Perang Dunia Kedua.
Kapal itu disita pada Minggu karena berlabuh secara ilegal di lokasi di Laut China Selatan. Amunisi yang diyakini berasal dari HMS Prince of Wales dan HMS Repulse yang ditenggelamkan oleh pasukan Jepang lebih dari 80 tahun lalu kemudian ditemukan di atas kapal.
Nelayan dan penyelam pertama kali melaporkan keberadaan kapal asing tersebut ke otoritas Malaysia bulan lalu. Polisi maritim setempat menahan kapal China itu pada Minggu 28 Mei 2023.
“Kapal, yang terdaftar di Fuzhou, memiliki 32 awak,” kata Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) dalam sebuah pernyataan yang dikutip BBC Selasa 30 Mei 2023.
- Tren Surplus Neraca Transaksi RI Bakal Bertahan Sepanjang 2023
- 3 Menteri di Balik Perizinan Tambang dan Ekspor Pasir Laut
- Telkom Resmi Bagikan Dividen Rp16,6 T, Pembayaran Paling Lambat 5 Juli 2023
Peluru meriam diduga berasal dari Perang Dunia Kedua" ditemukan selama penggeledahan di kapal tersebut. Badan-badan Malaysia juga sedang menyelidiki asal muasal amunisi tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris sebelumnya mengutuk penjarahan yang diduga sebagai "penodaan" kuburan perang maritim.
Bangkai kapal tua menjadi sasaran pemulung karena baja latar belakang rendah yang langka juga dikenal sebagai "baja sebelum perang". Radiasi yang rendah pada baja menjadikannya sumber daya yang langka dan berharga untuk digunakan dalam peralatan medis dan ilmiah.
Kapal Inggris tersebut berada di dasar laut sekitar 100 km lepas pantai timur Malaysia dan telah menjadi sasaran pencurian selama beberapa dekade.
Catatan sejarah menunjukkan Kapal perang Royal Navy dikirim ke Singapura selama perang untuk menopang pertahanan Malaya. Mereka ditenggelamkan oleh torpedo Jepang pada 10 Desember 1941.
Serangan yang terjadi hanya tiga hari setelah serangan terhadap armada Amerika di Pearl Harbor itu menewaskan sekitar 842 pelaut dan dianggap sebagai salah satu bencana terburuk dalam sejarah angkatan laut Inggris.