Ilustrasi: Vaksin Covid 19
Gaya Hidup

Diduga Terkontaminasi, Jepang Tangguhkan 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna

  • Baru-baru ini, Jepang menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin COVID-19 jenis Moderna, setelah ditemukan adanya kontaminasi dalam botol yang tidak digunakan.
Gaya Hidup
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Jepang menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin COVID-19 jenis Moderna. Penangguhan dilakukan setelah ditemukan adanya kontaminasi dalam botol yang tidak digunakan. 

Akibat penangguhan tersebut,  kekhawatiran akan adanya kekurangan pasokan vaksin di Jepang meningkat. Padahal saat ini Negeri Sakura tengah mencoba untuk mempercepat vaksinasi di tengah lonjakan kasus COVID-19.

Mengutip dari laman AP News, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan bahwa kontaminasi dilaporkan dari beberapa situs vaksinasi. Beberapa dosis telah diberikan, akan tetapi sejauh ini tidak ada efek kesehatan merugikan yang dilaporkan, menurut laporan para pejabat.

Produsen obat Jepang, Takeda Pharmaceutical Co yang bertanggung jawab atas distribusi vaksin di Jepang mengatakan pihaknya akan memutuskan untuk menangguhkan penggunaan dosis vaksin yang diproduksi di jalur produksi yang sama sebagai tindakan pencegahan serta keamanan. Disebutkan bahwa batch vaksin yang mengalami kontaminasi tersebut berasal dari Spanyol yang diproduksi oleh perusahaan Rovi.

Tak hanya itu, perusahaan tersebut juga meminta Moderna untuk melakukan penyelidikan darurat dan memberi tahu institusi medis dan penyelenggara untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut dan membagikan nomor produksi yang diduga terpengaruh kontaminasi.

Masalah mengenai vaksin Moderna ini terjadi tepat ketika Jepang sedang dilanda lonjakan kasus infeksi COVID-19, dan sistem kesehatan sedang terbebani. Padahal, Jepang bergantung sepenuhnya pada vaksin yang dikembangkan di luar negeri oleh Moderna, serta Pfizer Inc dan AstraZeneca. 

Moderna juga telah hadir sejak pertengahan Juni di pusat-pusat skala besar dan inokulasi tempat kerja dan telah membantu mempercepat peluncuran di Jepang. Sekitar 43% populasi Jepang telah divaksinasi lengkap, dengan dosis harian sekitar 1 juta.

Melansir dari laman Reuters, Takeda Pharmaceutical Co Ltd telah mengumpulkan vial yang diduga mengandung kontaminan dan sekitar 3.790 orang yang telah menerima suntikan. Oleh karena itu, vaksinasi menggunakan Moderna sedang dihentikan minggu ini. Disebutkan juga bahwa dalam beberapa kasus, terdapat zat asing telah ditemukan dalam botol yang tidak digunakan, sedangkan yang lain tampaknya disebabkan ketika bagian dari sumbat karet botol pecah ketika jarum dimasukkan secara tidak benar.