Food Truck Bubur Ayam Kampung Nyemplung di Bintaro, Rabu, 24 Januari 2024.
Fintech

Didukung Fintech Lending, Pelaku UMKM Ini Bisa Ekspansi Usaha Lewat Food Truck

  • Salah satu pemilik Bubur Ayam Kampung Nyemplung, Furqon, mengatakan bahwa ia menggunakan platform fintech lending PT Mapan Global Reksa (Findaya) yang dinaungi oleh GoTo Financial.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner dengan merek “Bubur Ayam Kampung Nyemplung” bisa ekspansi usaha dengan pembelian food truck berkat adanya dukungan dana dari platform fintech lending

Salah satu pemilik Bubur Ayam Kampung Nyemplung, Furqon, mengatakan bahwa ia menggunakan platform fintech lending PT Mapan Global Reksa (Findaya) yang dinaungi oleh GoTo Financial. 

Furqon terpikir untuk mengajukan pendanaan kepada Findaya setelah ia melihat adanya penawaran lewat GoBiz, aplikasi merchant dari Gojek Indonesia untuk membantu mitra usaha dalam mengembangkan bisnisnya. 

“Pas saya cek, saya lihat kita mendapatkan limit Rp650 juta. Tapi, saya tidak ambil semuanya. Sesuai dengan kebutuhan saja,” kata Furqon kepada awak media saat kunjungan Media Tour UMKM Part 4 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Rabu, 24 Januari 2024. 

Furqon mengatakan, dengan adanya pendanaan dari Findaya, ia bersama istrinya yang menjalankan usaha tersebut pun tercetus untuk membeli mobil untuk membuat konsep bisnis food truck

Furqon dan istrinya, Ratna Sari, memilih untuk menggunakan dana dari Findaya untuk membeli food truck sebagai strategi alternatif dalam memperluas jangkauan pasar selain membuka outlet baru.

Sebenarnya, Bubur Ayam Kampung Nyemplung ini sendiri bisa dibilang cukup sering membuka outlet cabang. Sejak berdiri tahun 2010, saat ini Bubur Ayam Kampung Nyemplung sudah memiliki 12 outlet

“Kami sendiri menargetkan buka satu outlet setiap tahun,” kata Ratna Sari dalam kesempatan yang sama. 

Menurut Furqon dan Ratna Sari, membeli food truck bisa menjadi cara yang lebih murah dan fleksibel dalam memperluas jangkauan pasar. 

Ditambah lagi, food truck yang digunakan Bubur Ayam Kampung Nyemplung ini didaftarkan juga di fitur GoFood dari Gojek yang membuat konsumen lebih mudah untuk melakukan pembelian.

Bahkan, Furqon mengatakan bahwa di food truck itu, pesanan yang lebih banyak datang itu dilakukan melalui pemesanan di aplikasi on demand

Menurut Furqon, kenaikan omzet semenjak adanya food truck tersebut bisa dibilang cukup positif. Kenaikan omzet yang dirasakan oleh Bubur Ayam Kampung Nyemplung perbulannya bisa naik sekitar 20%-25%. 

Tentang Bubur Ayam Kampung Nyemplung

Ratna Sari menceritakan bagaimana awal mula berdirinya UMKM yang dijalankan bersama suaminhya itu. 

Berawal dari kesukaan  keduanya terhadap masakan rumahan, tercetuslah ide untuk memulai usaha bubur di akhir pekan. Keistimewaan bubur ini terletak pada penggunaan ayam kampung sebagai bahan utamanya. 

Bubur ini tidak mengikuti konsep umum di mana daging ayam disajikan di atas bubur; sebaliknya, ayamnya berada di dalam bubur.

Konsep ini terinspirasi dari variasi bubur di berbagai negara Asia seperti Hongkong, Cina, Jepang, dan Korea yang juga memiliki bubur dengan tambahan seafood di dalamnya. 

Ratna Sari dan Furqon pun menciptakan sesuatu yang berbeda agar cocok dengan selera lidah Indonesia. Bubur ini dinamakan bubur nyemplung, mengacu pada keberadaan ayam di dalam bubur.