Direktur Utama TAYS, Alexander Anwar.jpeg
Korporasi

Didukung Pabrik Baru, Tays Bakers (TAYS) Targetkan Pendapatan Tumbuh 40% Pada 2022

  • PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) atau Tays Bakers, memperkirakan pertumbuhan pendapatan di kisaran 40% pada tahun 2022.

Korporasi

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Produsen makanan ringan sehat PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) atau Tays Bakers, memperkirakan pertumbuhan pendapatan di kisaran 40% pada tahun 2022.

Hal ini dimungkinkan dengan adanya penambahan kapasitas produksi dan peluncuran produk-produk baru yang direncanakan dalam waktu dekat. 

Perseroan percaya bahwa mulai tahun depan dan seterusnya, pandemi COVID-19 akan dapat ditanggulangi dengan baik oleh pemerintah Indonesia, maupun di negara-negara tujuan ekspor perusahaan. 

Pasca Initial Public Offering (IPO), Tays Bakers merencanakan groundbreaking untuk pembangunan pabrik baru perseroan di Sumedang pada Januari 2022 mendatang.

Berdasarkan siaran pers perseroan, Alexander Anwar selaku Direktur Utama TAYS mengungkapkan, pembangunan pabrik ini merupakan salah satu dari strategi ekspansi perusahaan yang akan dijalankan dalam waktu dekat. 

“Saat ini kami sedang dalam proses finalisasi spesifikasi teknis dari pabrik baru supaya pembangunannya bisa dimulai pada Januari mendatang,” ujarnya, dikutip Minggu, 12 Desember 2021.

Pabrik baru yang akan dibangun di Sumedang ini ditujukan untuk menambah kapasitas produksi TRICKS baked potato crisps yang merupakan produk andalan Tays Bakers. Saat ini, kapasitas pabrik untuk kategori biscuit & cracker sudah hampir mencapai 100% dengan 6.900 ton per tahun. 

Dengan pembangunan pabrik baru, maka kapasitas akan meningkat menjadi 200% - 250% menjadi sekitar 17.000 ton per tahun. Hal ini dimungkinkan karena pabrik baru nanti akan memakai mesin yang lebih efektif dan efisien dengan proses yang lebih terotomasi. 

Rencananya, pabrik akan dibangun dalam dua tahap, yaitu Tahap I pada Januari – Agustus 2022, kemudian dilanjutkan dengan Tahap II pada September – Desember 2022.

Perseroan meyakini potensi pasar industri makanan dan minuman masih sangat besar meskipun berada di masa pandemi COVID-19. 

Melihat kinerja perusahaan per bulan Juni 2021 dan kondisi pandemi yang masih berlangsung, perseroan memproyeksikan total pendapatan pada akhir tahun ini bisa naik hingga 10% dibandingkan tahun lalu, dengan margin laba bersih di atas 6% per tahun.