Aset kripto Solana. Sumber YouTube.com/Solana Labs
Fintech

Didukung Pendiri Ethereum, Aset Kripto Solana Catat Kinerja Positif dalam Sepekan Terakhir

  • Pada Selasa, 3 Januari 2022 pukul 16.30 WIB, nilai Solana tercatat tumbuh 5,49% dalam sepekan terakhir.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Aset kripto Solana (SOL) mencatat kinerja positif dalam sepekan ke belakang setelah memperoleh dukungan dari pendiri blockchain Ethereum, Vitalik Buterin.

Dukungan itu pun telah mendorong Solana untuk memasuki tren positif. Pada pantauan Coin Market Cap, Selasa, 3 Januari 2022 pukul 16.30 WIB, nilainya tercatat tumbuh 5,49% dalam sepekan terakhir.

Sementara itu, dalam 24 jam ke belakang, Solana mencatat pertumbuhan sebesar 5,76%. SOL kini tengah menduduki posisi harga US$11,77 atau setara dengan Rp183.494 dalam asumsi kurs Rp15.5.90 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Kapitalisasi pasar atau market cap Solana juga mengalami pertumbuhan 6,14% dalam sehari ke belakang dan menyentuh angka US$4,32 miliar (Rp67,34 triliun) sementara volume transaksinya meningkat 30,06%.

Sebelumnya, aset kripto Solana mencatat performa yang kurang bagus di tahun 2022. Aset yang sudah cukup lama bertengger di jajaran 10 besar ini pun kini menempati peringkat ke-16 big cap.

Setelah sebelumnya sempat menduduki posisi US$170,31 (Rp2,65 juta), pergerakan Solana cenderung terus menurun sepanjang tahun 2022 hingga akhirnya menduduki posisi US$93 (Rp1,45 juta) pada perdagangan 31 Desember 2022 pukul 07.00 WIB.

Dengan demikian, aset kripto Solana telah mengalami kemerosotan hingga 45,47% sepanjang tahun 2022.

Namun, sentimen positif telah hadir untuk aset kripto setelah Vitalik Buterin melalui akun Twitter-nya mengungkapkan dukungan kepada Solana untuk pertama kalinya.

Padahal, Solana adalah salah satu jaringan blockchain yang dikenal sebagai pesaing berat dari Ethereum yang didirikan oleh Buterin si "Pangeran Kripto".

Dikutip dari Newsbtc, Buterin rupanya tidak senang ketika pesaingnya itu ikut terjerumus dalam kesulitan akibat kasus bursa FTX.

Selain itu, Solana pun terus tertekan sepanjang tahun akibat suku bunga bank sentral AS yang terus merangkak naik, peretasan pada sistem dengan kerugian yang mencapai US$200 juta (Rp3,11 triliun), dan sebagainya.

Pada 30 Desember 2022, Buterin pun mengunggah tweet yang mengatakan bahwa orang-orang cerdas telah memberitahunya mengenai keberadaan komunitas pengembang berkualitas di Solana.

Kemudian, ia pun mengatakan bahwa setelah saat ini orang-orang yang oportunis telah terdorong keluar dari pasar kripto karena kondisi perekonomian global yang terus menghantam, blockchain Solana pun dinilai Buterin memiliki masa depan yang cerah.

"Sulit untuk mengatakannya sebagai orang luar, tapi saya berharap komunitas ini (Solana) bisa mendapatkan kesempatan untuk berkembang pesat," kata Buterin.