<p>Ilustrasi menara telekomunikasi. / Pixabay</p>
Tekno

Didukung Tren Integrasi FMC, Saham Telekomunikasi Bisa Jadi Penopang IHSG hingga Akhir 2023

  • Mirae Asset menyoroti saham emiten telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Tekno
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Saham sektor telekomunikasi berpeluang untuk menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir 2023 karena didukung oleh integrasi layanan fixed broadband dengan mobile data menjadi fixed mobil convergence (FMC).

Head of Research Team and Strategist Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy mengatakan sektor telekomunikasi memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar hingga akhir tahun ini.

Ditopang oleh operator-operator telekomunikasi yang saat ini sedang mematangkan konvergensi layanan FMC, belanja komunikasi masyarakat berpotensi masih akan tumbuh walaupun tingkat penggunaan smartphone di Indonesia sudah tinggi.

Robertus menyoroti saham emiten telekomunikasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

"Untuk Indosat (ISAT) kami lihat penguatannya terbatas, yang berpotensi bagus itu di Telkom (TLKM) dan XL (EXCL)," ujar Robertus seusai acara Media Day by Mirae Asset Sekuritas di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023.

Robertus menambahkan, dengan paruh akhir 2023 yang jumlah hari liburnya lebih sedikit, produktivitas dari sektor telekomunikasi pun bisa meningkat.

Dengan demikian, ekspansi jaringan fixed broadband dari industri telekomunikasi pun dapat lebih meluas sehingga pada gilirannya bisa mendorong saham-saham emiten di sektor tersebut untuk memasuki uptrend.

Menurut Robertus, saham TLKM dan EXCL masuk ke dalam top picks Mirae Asset Sekuritas untuk bulan Agustus 2023 bersama dengan saham-saham produsen semen dan otomotif.

Didorong oleh ketiga sektor tersebut, Mirae Asset memperkirakan IHSG bisa terdorong ke level 7.600 pada akhir tahun ini.

Sebagai informasi, beberapa waktu ke belakang ini emiten-emiten di sektor telekomunikasi tengah menggodok konvergensi layanan fixed broadband dan mobile data menjadi satu layanan yang disebut FMC.

PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) Tbk (TLKM) dalam hal ini melakukan integrasi bisnis Indihome dan Telkomsel untuk mencapai konvergensi tersebut.

Sementara itu, PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) pun melihat peluang pasar yang cukup luas dalam layanan terintegrasi ini dan mendorong perpaduan layanan  dengan menggunakan produk HiFi, yakni koneksi internet kabel optik yang dirilis pada 2022.

Kemudian, PT XL Axiata Tbk (EXCL) pun telah meluncurkan layanan XL SATU sejak tahun 2021, yang mana para pengguna bisa menggunakan layanan internet di rumah dan secara mobile dalam satu paket untuk mempermudah akses internet.