Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif
Energi

Digarap Tahun Depan, Proyek Pipa Cisem Tahap 2 Telan APBN Rp3,34 Triliun

  • Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, Pembangunan transmisi pipa gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM) tahap II akan menghabiskan biaya Rp3,34 triliun dimulai tahun 2024.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, Pembangunan transmisi pipa gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM) tahap II akan menghabiskan biaya Rp3,34 triliun dimulai tahun 2024.

Arifin mengatakan, anggaran ini akan dimasukkan ke dalam APBN dengan skema multi years contract. Sehingga total biaya proyek pipa gas cisem sebesar Rp4,47 triliun.

"Saat ini (ruas) Semarang-Batang telah selesai, dan sedang disiapkan proyek pipa gas Batang-Cirebon-Kandang Haur sepanjang 240 KM," jelas Arifin beberapa waktu lalu.

Potensi demand pipa CISEM tahap II ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal. Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8 hingga 12 MMSCFD.

Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD. Demand lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD.

Pemerintah Siapkan Pipa Gas Ruas Dumai-Sei

Arifin menegaskan, jika saat ini Kementerian ESDM, sedang mempersiapkan pembangunan pipa gas ruas Dumai-Sei Mangke di Sumatera bagian utara. Jika hal tersebut sudah selesai dilakukan, maka akan meningkatkan pemanfaatan gas domestik, karena sudah terhubung dari Jawa Timur hingga Sumatera bagian utara.

"Selama ini, Sumatera bagian utara itu kebutuhan gasnya disupplai dari pengapalan 16 kargo LNG dari Papua dan Kaltim," lanjutnya.

Total anggaran yang akan dipakai untuk pembuatan pipa gas Dumai-Sei Mangke sebesar Rp6,6 triliun, dan akan menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan Andaman di Aceh untuk dimanfaatkan di Jawa dan Sumatera.

Nantinya, jika pipa gas sudah tersambung dari Sumatera hingga Jawa Timur, maka akan ada penambahan penerima jaringan gas kota (jargas) di Cisem sebanyak 300 ribu sambungan rumah tangga (SR) dan Dumai-Sei Mangke sebanyak 600 ribu SR.

Dari angka tersebut akan mengurangi subsidi LPG 3 kg sebanyak Rp630 miliar per tahun, dan akan menghemat devisa impor LPG sebesar Rp1,08 triliun per tahun.

Hal ini merupakan, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.