Bendera Amerika Serikat
Dunia

Digelar 5 November, Ini Sederet Dampak Pilpres AS Terhadap Ekonomi dan Bisnis Global

  • Dengan adanya perubahan kebijakan perdagangan dan keamanan, negara-negara sekutu dan mitra dagang utama harus bersiap menghadapi kebijakan ekonomi AS, yang dapat mempengaruhi keputusan investasi global dan mengganggu rantai pasokan internasional.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris dan Donald Trump menawarkan peta jalan ekonomi yang sangat berbeda selama kampanye presiden AS. 

Berbagai sektor ekonomi, dari kebijakan moneter hingga kebijakan luar negeri, diperkirakan akan terkena dampak kebijakan kedua kandidat yang memiliki pendekatan yang sangat berbeda. 

Melihat fakta tersebut, Pilpres AS diperkirakan akan sangat mempengaruhi peta ekonomi dan politik global secara keseluruhan. Dilansir dari laman Economist Inteligence, Senin, 4 November 2024, berikut sederet rincian dampak kebijakan masing-masing calon presiden terhadap konomi AS serta implikasinya di panggung global,

Ekonomi Makro

Pada ranah ekonomi makro, kebijakan Harris diproyeksikan menciptakan stabilitas yang lebih besar. Harist akan fokus pada pengendalian inflasi sehingga defisit fiskal yang terjadi diperkirakan akan lebih kecil. Pemerintahan Harist diproyeksikan cenderung memudahkan kebijakan penurunan suku bunga, yang berdampak positif bagi sektor bisnis. 

Disisilain kebijakan Trump diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi. Selain itu, Kebijakan pro-bisnis Trump diperkirakan juga akan memicu defisit fiskal yang lebih besar meskipun memperkuat nilai dolar AS. 

Perdagangan Internasional

Harris dan Trump keduanya memegang pandangan proteksionis terhadap perdagangan internasional, khususnya terhadap China. Pendekatan Harris akan lebih terfokus pada kebijakan diplomatik dan upaya menjaga stabilitas perdagangan. 

Sementara itu, Trump diperkirakan akan memperluas kebijakan tarif pajak tinggi, yang dapat berdampak langsung pada harga konsumen dalam negeri dan ekspor AS. 

Ketegangan perdagangan yang dihasilkan dari kebijakan Trump nantinya dapat menyebabkan kenaikan biaya impor, yang akan berimbas pada inflasi harga barang konsumsi di AS sendiri.

Imigrasi dan Pasar Tenaga Kerja

Harris mendukung peningkatan jalur migrasi legal, yang diharapkan dapat meringankan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor penting seperti teknologi dan pertanian. 

Sebaliknya, Trump memiliki pendekatan yang lebih ketat terhadap imigrasi, yang berpotensi memperketat pasar tenaga kerja dan memperbesar tantangan bagi perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja migran untuk mendukung pertumbuhan mereka.

Kebijakan Pajak

Kebijakan perpajakan yang diusung Harris dan Trump juga membawa implikasi yang berbeda. Harris merencanakan pajak perusahaan yang lebih tinggi serta penghentian pemotongan pajak pribadi, yang dapat berdampak pada biaya operasional perusahaan serta daya beli konsumen. 

Sebaliknya, Trump ingin mematenkan pemotongan pajak tanpa memotong pengeluaran pemerintah, kebijakan yang cenderung menguntungkan kalangan bisnis besar meskipun berisiko menambah beban defisit negara.

Industri dan Kebijakan Sektoral

Dalam aspek kebijakan sektoral, kedua kandidat memiliki kebijakan yang sangat kontras, kebijakan keduanya diperkirakan akan berdampak langsung pada industri-industri kecil seperti berikut

 Otomotif: Harris mendukung pengembangan kendaraan listrik (EV), sementara Trump cenderung melemahkan standar emisi ketat, serta berpihak pada industri kendaraan konvensional.

Barang Konsumsi & Ritel: Harris berkomitmen pada kebijakan antimonopoli yang ketat, serta berusaha mendorong persaingan usaha yang sehat. Trump, yang lebih pro-bisnis, cenderung mengurangi pengaturan yang ketat.

Energi: Harris fokus pada transisi energi terbarukan, sementara Trump berorientasi pada pengembangan minyak dan gas yang cepat.

Keuangan: Harris mendukung kepatuhan pada standar Internasional yang lebih ketat, sedangkan Trump cenderung menerapkan aturan yang longgar, memberikan fleksibilitas bagi sektor keuangan domestik.

Kesehatan: Harris berupaya meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat luas, sementara Trump fokus pada transparansi harga serta otonomi negara bagian dalam menentukan kebijakan kesehatan.

Teknologi: Dalam hal teknologi, Trump mempertahankan pembatasan imigrasi ketat yang berdampak pada industri teknologi, sedangkan Harris akan fokus pada kebijakan pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan antimonopoli untuk mendukung pertumbuhan inovasi dan persaingan.

Kebijakan Luar Negeri, Dampak Terhadap Stabilitas Global

Kebijakan luar negeri Harris yang mendukung aliansi internasional dan diplomasi diperkirakan memberikan stabilitas yang lebih besar di kancah global, khususnya bagi negara-negara sekutu AS dan mitra dagang utama. 

Sebaliknya, kebijakan Trump yang cenderung isolasionis berpotensi menciptakan ketidakpastian dalam aliansi NATO dan hubungan dengan organisasi internasional lainnya. 

Pendekatan ini dapat mengubah dinamika geopolitik, membawa implikasi bagi keamanan global, serta berpotensi merusak hubungan dagang AS dengan negara-negara lain.

Implikasi Ekonomi dan Geopolitik

Kepemimpinan Trump yang lebih isolasionis diperkirakan akan membawa tingkat ketidakstabilan yang lebih tinggi di kancah internasional. Dengan perubahan kebijakan perdagangan dan keamanan yang signifikan, negara-negara sekutu dan mitra dagang utama AS mungkin harus bersiap menghadapi kebijakan ekonomi AS, yang dapat mempengaruhi keputusan investasi global dan mengganggu rantai pasokan internasional. 

Di sisi lain, kebijakan Harris yang lebih pro-aliansi dan berbasis diplomasi dapat memberikan kejelasan dan stabilitas bagi hubungan internasional AS serta meningkatkan kepercayaan mitra dagang.

Perbedaan mendasar dalam kebijakan ekonomi dan perdagangan antara Harris dan Trump menggambarkan dua visi yang berbeda untuk masa depan ekonomi dan sektor bisnis AS. 

Terlepas dari perbedaannya, kebijakan kedua tokoh ini akan membawa dampak yang signifikan bagi sektor industri, pasar tenaga kerja, dan hubungan perdagangan global.