Digerogoti Corona, Laba Bersih Amar Bank Terkoreksi Jadi Rp20,4 Miliar

JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank) mencatat penurunan laba bersih sebesar 21,7% year-on-year (yoy) menjadi Rp20,4 miliar.

Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengungkapkan, laba bersih yang terkoreksi tersebut utamanya disebabkan oleh perlambatan bisnis selama kuartal II 2020.

“Tantangan akibat pandemi COVID-19 telah mempengaruhi hampir semua sektor industri, tidak terkecuali perbankan,” ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 27 Agustus 2020.

Selain itu, penyaluran kredit juga mengalami penurunan sebesar 5,3% dari Rp2,05 triliun per akhir tahun 2019 menjadi Rp1,94 trilun per Juni 2020.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
• Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
• IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC

Penurunan juga diikuti oleh total aset yang semula Rp3,4 triliun per akhir 2019 menjadi Rp3,1 triliun per Juni 2020. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga merosot 4,5% menjadi Rp1,74 triliun dibandingkan per akhir 2019 sebesar Rp1,83 triliun.

Meskipun demikian, pendapatan bunga bersih perseroan masih menunjukkan peningkatan 78,14%. Pendapatan perseroan bulan Juni tahun sebelumnya sebesar Rp181,5 miliar menjadi sebesar Rp323 miliar pada periode ini. Di samping itu, likuiditas juga masih terjaga, tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 51,02%.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Amar Bank, 26 Agustus 2020, telah menyetujui untuk pembagian dividen sebesar 50% dari laba tahun berjalan. Sebesar Rp30,7 miliar dibagikan sebagai dividen tunai yang akan dibayarkan pada tanggal 25 September 2020.