Digeruduk Netizen Terkait CPNS, Inilah Profil Dirut Peruri Digital Security Teguh Kurniawan

JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang  (Perum Peruri) tengah menjadi sorotan netizen, terkait isu pelaksanaan sistem CPNS. Peruri dinilai gagal dalam menyiapkan infrastruktur yang memadai untuk mengakomodasi pembelian e-materai secara online. 

Banyak keluhan yang disampaikan oleh pengguna, setelah beberapa website resmi yang menyediakan layanan penjualan e-materai mengalami gangguan dan tidak dapat diakses selama berhari-hari. 

Gangguan tersebut diduga kuat akibat lonjakan traffic yang tidak terantisipasi dengan baik oleh sistem, sehingga menyebabkan kekecewaan besar di kalangan pengguna, termasuk calon peserta CPNS yang membutuhkan e-materai sebagai salah satu persyaratan administrasi.

Direktur Utama Peruri Digital Security

Teguh Kurniawan Harmanda kini dikenal sebagai Direktur Utama PT Peruri Digital Security. Penunjukan Teguh dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan di Kantor Pusat Peruri pada hari Senin, 18 Maret 2024. 

Teguh menggantikan Tetty Herawati Siregar yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama. Sebelum menduduki jabatan barunya, Teguh berperan sebagai Senior Digital Expert di perusahaan tersebut, sebuah posisi yang menunjukkan keahliannya dalam transformasi digital.

• Beberapa Kritik Tajam Faisal Basri Terhadap Pemerintah
• Mewujudkan Kesejahteraan Mitra Ojol dengan Pengembangan Kapasitas dan Perlindungan Sosial
• 2 Agenda Besar Berlangsung di Jakarta Pusat, Simak Link Live CCTV dan Transportasi Umum

Karier Mentereng Teguh

Teguh Kurniawan Harmanda, lahir pada tanggal 28 Desember 1989, merupakan salah satu tokoh muda berprestasi di dunia digital dan aset kripto. Sebagai pengusaha asal Indonesia, ia dikenal sebagai salah satu pendiri Tokocrypto, serta pernah menjabat sebagai COO dan Komisaris di perusahaan tersebut. 

Kariernya terus menanjak dengan posisi strategis lainnya, termasuk sebagai CCO di SwipeCrypto Pte. Ltd. Hingga akhirnya pada Maret 2024, ia didapuk sebagai Direktur Utama PT Peruri Digital Security. Dengan usianya yang masih 34 tahun, prestasinya di BUMN Group dianggap cukup gemilang.

Jebolan UI dan HIPMI

Teguh Kurniawan merupakan lulusan Teknik Informatika Universitas Indonesia. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar Magister Ekonomika Pembangunan dari Universitas Gadjah Mada. 

Di luar akademik, Teguh juga aktif di berbagai organisasi terkemuka. Ia tercatat aktif di organisasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Hipmi ia menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan HIPMI Jakarta Utara.

Selain kiprahnya di dunia organisasi, Teguh juga dikenal sebagai tokoh penting dalam industri aset kripto di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Komite Aset Kripto di Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)  sejak September 2020 hingga saat ini. 

Teguh juga pernah memimpin Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia sebagai Ketua Umum dari 2020 hingga 2023. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Etik Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia.

• Beberapa Kritik Tajam Faisal Basri Terhadap Pemerintah
• Mewujudkan Kesejahteraan Mitra Ojol dengan Pengembangan Kapasitas dan Perlindungan Sosial
• 2 Agenda Besar Berlangsung di Jakarta Pusat, Simak Link Live CCTV dan Transportasi Umum

Permintaan Maaf Peruri

Lewat siaran pers, Peruri telah menyampaika  permohonan maaf atas kegagalan sistem yang terjadi. Kepala Sekretaris Perusahaan Perum Peruri, Adi Sunardi,  juga menyampaikan permohonan maaf atas masalah yang terjadi dalam proses pembelian dan penggunaan e-meterai, terutama terkait dengan pendaftaran CASN 2024.

Adi mengklaim pihaknya telah berusaha optimal memperbaiki situasi ini, Perum Peruri telah melakukan peningkatan kapasitas infrastrukturnya. Mereka juga meluncurkan sebuah situs web khusus untuk layanan e-meterai, yang dirancang untuk lebih efisien mengakomodasi kebutuhan pendaftaran CPNS, walaupun diketahui web khusus tersebut ternyata juga mengalami kegagalan sistem berhari-hari.