logo
Digital Realty Bersama Tandai Babak Baru Evolusi Digital

(Kiri-Kanan)President Director PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Michael Soeryadjaya, Vice President Commissioner of Digital Realty Bersama Setyanto Hantoro, General Manager Southeast Asia Digital Realty Alex Teo, President Director of Digital Realty Bersama Angelo Syailendra, dan Founding Partner Of Provident Capital Indonesia Hardi Wijaya Liong, dalam konferensi pers "On the Formation of Digital Realty Bersama" di Jakarta, Selasa (18/03/2025).

Peluncuran Digital Reality Bersama menandai babak baru dalam evolusi digital di Indonesia, yang diharapkan dapat menjalin kerja sama kuat antara Digital Realty dan BDIA untuk membangun infrastruktur penting yang menopang ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang.
IKNB

Digital Realty Bentuk Joint Venture, Siap Buka Akses ke 300 Pusat Data Global

  • Digital Infrastructure Asia (BDIA), platform infrastruktur digital terkemuka di Asia Tenggara, dan Digital Realty (NYSE), mengumumkan pembentukan perusahaan joint venture bernama Digital Realty Bersama.

IKNB

Debrinata Rizky

JAKARTA - Digital Infrastructure Asia (BDIA), platform infrastruktur digital terkemuka di Asia Tenggara, dan Digital Realty (NYSE), mengumumkan pembentukan perusahaan joint venture bernama Digital Realty Bersama.

Presiden Direktur Digital Realty Bersama, Angelo Syailendra, mengatakan peluncuran Digital Realty Bersama menandai perluasan platform digital, jaringan pusat data global Digital Realty. Jaringan ini mencakup lebih dari 300 fasilitas di lebih dari 50 kota di 25 negara.

“Dengan penggabungan ini, membuka akses untuk terhubung ke lebih dari 300 pusat data dan berbagai penyedia layanan secara global jika berkolaborasi dengan Digital Realty Bersama,” kata Angelo ditemui di Jakarta pada Selasa, 18 Maret 2025.

Adapun kemitraan strategis ini dimiliki secara seimbang (50:50) untuk mengembangkan dan mengoperasikan data center di seluruh Indonesia.

Menurut laporan Structure Research, pasar kolokasi di Jakarta diperkirakan akan mencapai US$ 499 juta atau setara Rp 8,2 triliun (kurs Rp16.490 per US$) pada tahun 2025. Adapun tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 11% dan konsumsi daya sekitar 54,6 Megawatt (MW).

Dengan adanya kolaborasi ini nantinya akan mengoperasikan kampus data center di Jakarta yang telah dibangun sebelumnya, termasuk CGK 11 yang baru diluncurkan di Jakarta Pusat serta CGK 10 di Jakarta Barat. CGK 11 dibuka dengan kapasitas 5 MW dan direncanakan akan dikembangkan hingga 32 MW.

Pusat data terbaru ini menawarkan konektivitas langsung ke Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) serta dilengkapi dengan platform Service Fabric alias untuk pengelolaan alur kerja digital yang memungkinkan perusahaan menghubungkan dan mengelola alur kerja digital mereka dengan lebih efisien.

Ia menambahkan bahwa perusahaan akan menyediakan pusat data yang canggih dan terhubung dengan baik guna mendukung pertumbuhan pasar digital Indonesia.

BDIA akan memberikan kontribusi platform data center carrier-neutral yang berbasis di Jakarta, yaitu Bersama Digital Data Centres (BDDC), ke dalam perusahaan gabungan tersebut. Adapun pemegang saham mayoritas BDDC termasuk Provident Capital Partners, Saratoga Investama Sedaya, konsorsium yang dipimpin oleh Macguarie Asset Management, dan Distro Hub.