Digitalisasi Grand Batang City, PT KITB Gandeng Telkom Indonesia

JAKARTA-PT Kawasan Industri Terpadu Batang (PT KITB) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Sumber daya Perusahaan Masing-masing dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk di di Telkom Landmark Tower Jakarta, Rabu 3 Maret 2021.

Hal ini dilaksanakan guna mendukung program pemerintah untuk pembangunan infrastruktur Grand Batang City berkonsep smart dan sustainable industrial estate.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

Kedua belah pihak akan bersinergi dalam pembangunan infrastruktur (network, internet, dan connectivity), penyediaan layanan infrastruktur data center dan cloud; penyediaan layanan manage service, penyediaan command center; dan rencana kerja sama dalam rangka solusi digitalisasi Grand Batang City menuju pengelolaan smart industrial estate; serta kerja sama lainnya yang dipandang perlu secara sinergis oleh kedua belah pihak.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Galih Saksono mengatakan kerjasama dengan Telkom ini semakin memperkuat tujuan utama KITB yang ingin mengembangkan kawasan Grand Batang City sebagai kawasan industri yang representatif, prospektif serta berkelanjutan sejalan dengan dukungan infrastruktur dan utilitas yang terus berkembang dan semakin memadai.

“Kita wujudkan kawasan industri berbasis IoT, dengan 5G Ready untuk operasional Kawasan Industri yang disupport oleh PT Telkom Indonesia” tegas Galih Saksono.

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara menyampaikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman ini, diharapkan Telkom dan Kawasan Industri Terpadu Batang dapat menciptakan kolaborasi  revolusi industri 4.0 di Kawasan Grand Batang City yang saling menguntungkan dan memiliki manfaat bagi para pihak.

Digitalisasi Grand Batang City yang akan diimplementasikan Telkom dan KITB ini ke depannya akan menjadi kawasan industri percontohan untuk kawasan industri lain yang berorientasi Smart Industrial Area dengan dukungan infrastruktur dan platform digital yang terpadu.

Hal ini, tutur Edy, sejalan dengan roadmap pemerintah yang akan membangun belasan Kawasan Ekonomi Khusus lagi untuk tujuan pemerataan ekonomi nasional.

Lewat kolaborasi ini, kedua belah pihak diharapkan dapat saling memberikan manfaat sekaligus nilai tambah sesuai dengan kapabilitas masing-masing, untuk memberikan kontribusi terbaik bagi peningkatan ekonomi Indonesia.