Digitalisasi Warung Kelontong, Gojek Luncurkan GoToko
JAKARTA – PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) meluncurkan GoToko sebagai solusi inklusif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk go digital. Layanan tersebut dapat diunduh dengan smartphone Android 6 melalui Google Play Store. CEO dan Direktur Utama GoToko Gurnoor Singh Dhillon mengungkapkan, platform tersebut akan menghubungkan para pelaku usaha warung kelontong […]
Industri
JAKARTA – PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) meluncurkan GoToko sebagai solusi inklusif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk go digital. Layanan tersebut dapat diunduh dengan smartphone Android 6 melalui Google Play Store.
CEO dan Direktur Utama GoToko Gurnoor Singh Dhillon mengungkapkan, platform tersebut akan menghubungkan para pelaku usaha warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan.
“Aplikasi GoToko menyediakan berbagai manfaat bagi pelaku usaha warung untuk berbelanja stok barang secara online,” ungkap Gurnoor dalam siaran tertulis yang diterima TrenAsia.com, Jumat, 11 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Menurutnya, biaya dan waktu bisa dihemat karena pelaku usaha dapat mencari dan memesan berbagai macam produk merek ternama dengan harga yang kompetitif dan transparan.
Penjual, katanya, bisa memfokuskan perhatian kepada kebutuhan pelanggan sehingga berpeluang meningkatkan pendapatan. Dengan demikian, mereka dapat bertahan dan berkembang, terutama di masa pandemi yang penuh tantangan ini.
Di samping itu, peluncuran GoToko dinilai akan memperkuat misi Gojek dalam memberikan solusi atas pemulihan ekonomi saat pandemi. Gurnoor menyebut, sebanyak tiga juta warung kelontong telah berkontribusi hampir 80% dari pasar ritel Indonesia. Namun, kurang lebih 2,5 juta dari warung tersebut masih berkategori underserved.
“Para pelaku UMKM ini perlu mendapat dukungan layanan yang memadai, meskipun lokasi warung sulit dijangkau dan cakupan usahanya masih kecil,” tambahnya.
Selama ini, pelaku usaha warung kelontong menghadapi sejumlah tantangan, seperti ragam produk yang terbatas, harga tidak kompetitif, minimnya dukungan promosi dari produsen, dan kurangnya layanan pengiriman barang yang andal dan hemat biaya.
Dalam memenuhi stok, katanya, para pelaku usaha masih melakukan secara menual. Dengan kata lain, mereka harus menutup warung ketika mengunjungi berbagai agen distributor maupun saat pengiriman barang.
“GoToko mendorong produktivitas pengusaha warung melalui fitur pemantauan riwayat pesanan, pelacakan pengiriman barang, inventory management, akses data penjualan, serta rekomendasi produk,” tambahnya.
Dalam peluncurannya kali ini, GoToko mendapat dukungan dari layanan logistik Gojek yang dapat mengakomodasi pengiriman barang. Layanan tersebut dapat memastikan produk sampai di warung, maksimum satu hari dengan layanan same day atau next day.
Ke depannya, kata Gurnoor, GoToko akan terus menyempurnakan inovasi teknologi untuk membuka peluang bagi pengusaha warung.
GoToko sendiri menawarkan berbagai macam produk, mulai dari makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga, perlengkapan mandi, kecantikan, kesehatan, serta kebutuhan bayi dari berbagai produsen.