Pesawat Garuda saat melakukan perawatan di GMF Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Digugat Pailit, Ini Pasang Surut Penumpang Garuda 1 Dekade Terakhir

  • Di tengah proses hukum yang masih membelit dan efek pandemi Covid-19, Garuda perlahan mampu bangkit lewat peningkatan jumlah penumpang maskapainya.

Korporasi

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) masih belum lepas dari cobaan bertubi-tubi. Belakangan maskapai pelat merah ini kembali mendapatkan gugatan pailit dari dua krediturnya yakni Greylag Goose Leasing 1410 Designated Activity Company dan Greylag Goose Leasing 1446 Designated Activity Company. 

Gugatan itu dilayangkan di tengah upaya restrukturisasi perusahaan, salah satunya lewat pemenuhan ketentuan perdamaian proses homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang ditetapkan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.  

Di tengah proses hukum yang masih membelit dan efek pandemi Covid-19, Garuda perlahan mampu bangkit lewat peningkatan jumlah penumpang maskapainya. Berikut tren jumlah penumpang Garuda sejak 2010 hingga 2022 (kuartal ketiga) yang dihimpun dari laporan tahunan Garuda Indonesia:

Tahun                   Jumlah Penumpang

2010                       12,53 juta orang

2011                       17,07 juta orang

2012                       20,41 juta orang

2013                       24,96 juta orang

2014                       29,14 juta orang

2015                       32,96 juta orang

2016                       35 juta orang

2017                       36,24 juta orang

2018                       38,44 juta orang

2019                       31,89 juta orang

2020                       10,81 juta orang

2021                       10,96 juta orang

2022                       10,49 juta orang (hingga kuartal III).

Pencapaian pada kuartal ketiga 2022 menunjukkan transformasi di Garuda berjalan baik mengingat catatan penumpang tersebut meningkat sebesar 61,11% dibandingkan kuartal kedua di tahun yang sama. Kinerja operasional turut diperkuat dengan capaian angkutan kargo yang tercatat sebesar 144 ribu ton sampai dengan Kuartal 3 - 2022. 

Sementara itu, Garuda secara grup turut mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga Kuartal 3 - 2022 sebesar 60,35% menjadi US$ 1,5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 939 juta. Pertumbuhan pendapatan tersebut merupakan kontribusi dari penerbangan berjadwal sebesar 57,87%, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88%, serta pendapatan lainnya sebesar 27,13%.